Pemerintah Siapkan Dapur Umum untuk Korban Puting Beliung di Telaga Biru

Dapur Umum Korban Bencana Alam Angin Puting Beliung. [foto:juna/nusantara1]
Dapur Umum Korban Bencana Alam Angin Puting Beliung. [foto:juna/nusantara1]

NUSANTARA1.ID – Memasuki hari ketiga pasca terjangan angin puting beliung di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, situasi di lapangan mulai berangsur normal. Namun demikian, masih terdapat sejumlah rumah warga yang mengalami kerusakan parah dan membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Sebagian warga juga telah melakukan perbaikan secara mandiri.

Sejak kejadian yang terjadi pada Selasa (6/5) sore lalu, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah bergerak cepat melakukan penanganan darurat. 

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain pendataan terhadap masyarakat terdampak, penyaluran kebutuhan dasar seperti makanan pokok, terpal, serta perlengkapan keluarga lainnya.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 434 jiwa tercatat terdampak bencana tersebut, yang tersebar di empat desa di Kecamatan Telaga Biru. Rinciannya, Desa Pentadio Timur sebanyak 196 jiwa, Timuato 91 jiwa, Ulapato A 135 jiwa, dan Pentadio Barat 12 jiwa.

Koordinator Tagana Provinsi Gorontalo, David Maelite, menyampaikan bahwa meski pemerintah telah mengarahkan satu titik lokasi pengungsian, sebagian besar warga memilih mengungsi ke rumah keluarga terdekat. Saat ini, sejumlah warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing dan melakukan perbaikan bangunan secara bertahap.

“Untuk kelompok rentan, kami dari Dinsos Provinsi Gorontalo telah menyalurkan makanan tambahan seperti susu dan kebutuhan lainnya,” ujar David saat ditemui di dapur umum korban bencana pada Kamis (8/5).

Selain itu, Tagana bekerja sama dengan pihak puskesmas setempat untuk memeriksa kondisi kesehatan para korban. Dapur umum telah didirikan sejak Rabu dan akan beroperasi selama tiga hari, menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat.

“Kami Tagana atas perintah dari Dinsos Provinsi akan tetap berjaga 1×24 jam di dapur umum hingga situasi benar-benar aman. Penyaluran makanan juga dilakukan langsung dari rumah ke rumah warga terdampak,” tambah David.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu. (*)

Pos terkait