Rekayasa Arus Lalu Lintas Kota Gorontalo Mulai Diterapkan, Kenali Jalurnya

Situasi jalan setelah dilakukan rekayasa lalu lintas di kota Gorontalo. Foto ini diambil dari Bundaran Saronde. [foto: fikarbuntuan/nusantara1]
Situasi jalan setelah dilakukan rekayasa lalu lintas di kota Gorontalo. Foto ini diambil dari Bundaran Saronde. [foto: fikarbuntuan/nusantara1]

NUSANTARA1.ID – Rekayasa sistem lalu lintas satu arah mulai diterapkan di dua jalan yang ada di Kota Gorontalo sejak Kamis (1/5).

Dalam penerapan sistem ini mencakup dua jalan utama yang ada di Kota Gorontalo, yakni sebagian Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Nani Wartabone (Eks Jalan Panjaitan).

Hal ini cukup menjadi perhatian publik karena menyentuh bagian jalan strategis, yaitu area kampus Universitas Negeri Gorontalo hingga ke Bundaran Saronde.

Bacaan Lainnya

Situasi jalan setelah dilakukan rekayasa lalu lintas di kota Gorontalo. Foto ini diambil dari pintu gerbang UNG. [foto: fikarbuntuan/nusantara1]
Situasi jalan setelah dilakukan rekayasa lalu lintas di kota Gorontalo. Foto ini diambil dari pintu gerbang UNG. [foto: fikarbuntuan/nusantara1]
Diketahui, hal itu diterapkan oleh pemerintah Kota Gorontalo sebagai upaya dalam meningkatkan kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas.

Pantauan Nusantara1.id, hingga malam hari, sekitar jalan yang direkayasa masih terlihat kondusif dan dalam pengawasan Dinas Perhubungan Kota Gorontalo.

Akan tetapi, kerap terlihat juga sejumlah pengendara, baik motor, bentor atau mobil masih sering terkecoh dengan rekayasa lalu lintas itu.

Fahri (25) salah satu pengendara motor yang melintas di kawasan jalan tersebut mengatakan bahwa upaya rekayasa jalur itu cukup menjadi solusi untuk memperlancar arus lalu lintas.

“Dengan adanya ini sebenarnya bagus juga, karena semakin terarah, lalu tidak macet juga di waktu tertentu di area kampus, serta arus lalu lintas jauh lebih stabil,” ujarnya.

Namun, kata Fahri untuk membiasakan hal baru ini perlu waktu dan sosialisasi terus menerus bagi masyarakat bisa mematuhi jalur baru ini.

“Disisi lain, beberapa orang yang melintas ke rumahnya yang dekat area ini akan lebih lambat karena memutar. Khawatir akan ada penerobos untuk menempuh jalur yang lebih dekat,” ungkap Fahri. (*)

Pos terkait