Sebanyak Rp 200 Miliar untuk Pemilu 2024

Penjagub Gorontalo, Hamka Hendra Noer ketika memberikan arahan pada ekspos 100 hari kerja dan simposium pembangunan yang digelar oleh Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Jumat (23/9/2022). (Foto : Ist/Haris)

Nusantara1.id, GORONTALO – Dukungan Pemerintah Provinsi terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 bukan hanya sebatas wacana. Buktinya, Pemerintah Provinsi Gorontalo mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 200 Miliar untuk penyelenggaraan pesta demokrasi serentak itu.

“Kita adalah daerah pertama yang mengalokasikan anggaran untuk Pemilu 2024. Rp100 miliar kita anggarkan tahun 2023 dan Rp100 miliar lagi di tahun 2024,” ungkap Hamka pada ekspos 100 hari kerja dan simposium pembangunan yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Gorontalo di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Jumat (23/9/2022).

Terkait penyelenggaraan Pemilu, Hamka menekankan perlunya desain tata kelola demokrasi khas Gorontalo. Menurutnya, desain itu bertujuan untuk membangun sistem deteksi dini kerawanan konflik Pemilu, membangun soliditas di antara pimpinan partai politik, serta transformasi pola pendidikan politik dengan meningkatkan kapasitas pemilih dan yang akan dipilih.

Bacaan Lainnya

“Transformasi politik harus kita lakukan agar mutu demokrasi kita lebih baik. Pola pendidikan politik tidak lagi hanya menargetkan pemilih, tetapi juga yang akan dipilih yakni calon legislatif,” ujarnya.

Di tempat yang sama Ketua KPU Provinsi Gorontalo, Fadliyanto Koem, bertekad untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan Pemilu 2024. Secara kuantitas mengacu pada Pemilu 2019 di Gorontalo, angka partisipasinya sebesar 88,79 persen atau peringkat ketiga secara nasional.

“Untuk Pemilu 2024, kami mencoba membuat desain peningkatan partisipasi secara kualitatif. Sulit diukur, akan tetapi ini bisa diukur dari angka politik uang, kecurangan pemilu, termasuk kesalahan dalam proses pemungutan suara. Butuh dukungan seluruh pihak terutama peserta pemilu untuk meningkatkan partisipasi kualitatif,” tandas Fadliyanto.(*)

Pos terkait