nusantara1.id, GORONTALO – Setelah dilantik sebagai Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Polisi Dr. Ade Permana,S.I.K.,MH menemui sejumlah tokoh agama. Targetnya mempererat silaturahmi dan menjalin kemitraan yang dilaksanakan pada Senin (9/1/2023).
Informasi yang berhasil dihimpun, tokoh agama yang pertama ditemui yakni KH. Burhanudin Umar selaku pimpinan Pondok Pesantren Al Huda yang berada di Kelurahan Limba B Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Selanjutnya, mengunjungi Ponpes Al Khairat yang ada di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur dan diterima langsung oleh Drs. KH. Abd Muin Mooduto
Tak hanya itu, Kombes Polisi Dr. Ade Permana,S.I.K.,MH juga menemui tokoh Agama Kristen di Kelurahan Limba Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo yang diterima oleh Jefri Yakobus selaku Ketua perhimpunan Komunitas Denominasi Doa Gereja Gereja di Gorontalo (Ketua perhimpunan doa aliran-aliran Agama Kristen).
Kegiatan berakhir dengan kunjungan ke vihara buddha dharma yang ada di Kelurahan Biawao Kecamatan Kota Selatan yang diterima oleh Pandita Waluyo.
Dalam silaturahmi tersebut, Kombes Polisi Dr. Ade Permana,S.I.K.,MH yang didampingi oleh KBO Sat Intelkam Ipda Andri Lakoro memperkenalkan diri sebagai Kapolresta Gorontalo Kota yang baru. Selain bersilaturahmi, kunjungan tersebut juga untuk meningkatkan sinergitas dengan para Tokoh Agama yang ada di Kota Gorontalo
“Kunjungan ini kami laksanakan dalam rangka memperkenalkan diri saya kepada para tokoh agama. Tujuannya, untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Kota Gorontalo. Serta mempererat tali silaturahmi Polri dengan Tokoh Agama,” ujar Kombes Polisi Dr. Ade Permana,S.I.K.,MH.
Dia menambahkan, kalau silaturahmi itu merupakan kegiatan sambang Kamtibmas kepada para Tokoh Agama. Selain mempererat silaturahmi, kegiatan ini juga untuk mengetahui permasalahan dan harapan masyarakat.
“Dengan adanya komunikasi, diharapkan akan terjalin hubungan yang baik antara Polri dan para tokoh-tokoh agama maupun masyarakat,” ungkapnya.
Silaturahmi ini pun diharapkan mampu menyerap aspirasi dan menekan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kami tidak bisa menjaga Kota Gorontalo sendirian tanpa adanya doa, dukungan dan bantuan dari para tokoh agama dan para ulama yang ada di Kota Gorontalo,” pungkasnya. (*)