nusantara1.id, GORONTALO – Inflasi di Provinsi Gorontalo masih bisa dinyatakan aman terkendali. Sebab, hingga pekan ke II bulan Desember 2022, inflasi di daerah yang berjuluk serambi Madinah ini, masih dibawah rata-rata nasional.
“Inflasi kita ada di angka 5,41 persen, selisih 0,01 persen dibanding nasional. Ini akan terus kita pertahankan, bahkan lebih kita tekan,” tegas Penjagub Gorontalo, Hamka Hendra Noer, ketika diwawancarai sejumlah wartawan usai kegiatan High Level Meeting yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ballroom, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo, Senin (12/12).
Untuk mempertahankan angka inflasi, kata Hamka, pihaknya akan lebih memasifkan berbagai kegiatan maupun program kerja yang bisa memberikan dampak besar pada penurunan angka inflasi. Seperti kegiatan pasar murah, gerakan menanam cabe, bantuan pohon bibit cabe, operasi pasar, dan lain sebagainya.
“Kalau saya tidak salah, pasar murah sudah kita laksanakan di 18 titik. Akhir tahun ini sisa enam titik lagi. Lokasinya saya kurang hafal. Yang pasti pasar murah ini sangat membantu masyarakat dan menjaga inflasi. Tahun depan juga kita sudah siapkan anggarannya dari DID (Dana Insentif Daerah),” ujar Hamka.
Ia berharap, pemerintah kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama. Sebab, inflasi Provinsi Gorontalo berdasarkan kumulatif dari inflasi kabupaten dan kota.
“Pak Mendagri sudah menekankan kepada seluruh pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran dalam rangka mengendalikan inflasi. Saya minta instruksi ini dapat dijalankan oleh pemerintah kabupaten dan kota,” ucap Hamka.
Di tempat yang sama, Kepala KPwBI Provinsi Gorontalo, Ronny Widijarto Purubaskoro menambahkan, TPID kabupaten dan kota se Gorontalo memiliki modal yang kuat untuk mengendalikan inflasi.
“Sisa tiga minggu ini, Insya Allah akan terus dikawal angka inflasi ini,” tandasnya dan menambahkan tidak banyak provinsi yang angka inflasi dibawah rata-rata nasional.(*)