Pelayanan RSUD Ainun Habibie Dikeluhkan, Idah Syahidah Langsung Sidak 

Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah sidak RSUD Hasri Ainun Habibie. [foto:juna/nusantara1]
Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah sidak RSUD Hasri Ainun Habibie. [foto:juna/nusantara1]

NUSANTARA1.ID – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasri Ainun Habibie pada Jumat (9/5). 

Sidak ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan keluhan masyarakat terkait pelayanan rumah sakit yang dinilai belum maksimal.

“Jadi hari ini saya sengaja mengadakan sidak sehubungan dengan rumor di luar bahwa pelayanan di RS Ainun kurang maksimal. Saya ingin mendengarkan langsung klarifikasi dari pihak rumah sakit,” ujar Idah Syahidah dalam keterangannya.

Bacaan Lainnya

Ia menyebutkan, salah satu aduan yang diterima adalah lamanya pasien menunggu pelayanan serta keterlambatan dalam mendapatkan ruang rawat inap.

Bahkan, sempat beredar tudingan bahwa terjadi praktik jual beli ruangan di rumah sakit tersebut. Selain itu, ada pula keluhan dari seorang mahasiswa yang harus mengurus sejumlah dokumen administratif sebelum mendapatkan tindakan medis.

Dalam kunjungannya, Idah Syahidah meninjau langsung berbagai fasilitas rumah sakit, mulai dari ruang instalasi gawat darurat (IGD), ruang rawat inap, poliklinik, hingga area farmasi. Ia juga berdialog langsung dengan tenaga medis dan pasien untuk mendengarkan masukan terkait pelayanan yang diberikan.

Menanggapi hal tersebut, Bidang Pelayanan dan Medis RSUD Hasri Ainun Habibie,  Irma Cahyani menjelaskan bahwa kendala pelayanan disebabkan oleh sistem rekam medis elektronik yang belum sepenuhnya berjalan optimal.

“Di sistem IGD terbaca penuh karena ruangan belum difinalisasi, padahal kenyataannya masih tersedia. Petugas sudah menyarankan pasien untuk mengecek langsung ke ruangan,” jelas Irma.

Ia juga membantah adanya praktik jual beli ruangan di RSUD Ainun.

“Dengan kondisi perawat hanya tiga orang menangani lebih dari 20 pasien, ini menjadi kendala yang kami hadapi. Tapi hal ini akan menjadi koreksi bagi kami ke depan,” tambahnya.

Idah Syahidah menegaskan pentingnya peningkatan mutu pelayanan, mengingat RSUD Hasri Ainun tengah dalam proses peningkatan status menjadi rumah sakit kelas B. (*)

Pos terkait