NUSANTARA1.ID – Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Gorontalo menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Sinergi antara UMP dengan Program Astacita dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja” di Grand Q Hotel, Kota Gorontalo pada sabtu, (30/11). Kegiatan ini menjadi ajang diskusi strategis untuk menyelaraskan kebijakan pemerintah dengan aspirasi buruh.
Ketua DPW FSPMI Gorontalo, Meyske Abdullah, S.Sos., S.H., CLA, menjelaskan bahwa program Astacita, misi Presiden Prabowo yang terdiri dari delapan poin, memiliki relevansi kuat dengan cita-cita pekerja, terutama pada poin ketiga yang berfokus pada peningkatan lapangan kerja berkualitas, pengembangan kewirausahaan, industri kreatif, dan pembangunan infrastruktur.
“FGD ini menunjukkan sinergitas antara FSPMI dan pemerintah. Kami mendukung program Astacita karena selaras dengan perjuangan buruh. Kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5% adalah komitmen nyata Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan pekerja. Meski tuntutan kami di angka 8-10%, angka ini jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” ujar Meyske.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan 20 Pimpinan Unit Kerja (PUK) se-Provinsi Gorontalo, serta berbagai pejabat dan pemangku kepentingan, termasuk Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Gorontalo, Widhi Astri Aprilia Nia, Kabid Naker, ESDM, dan Transmigrasi Gorontalo, Sabarudin D. Mario, S.H., serta Pengawas PPNS Disnaker ESDM dan Transmigrasi Gorontalo yang juga Sekretaris Dewan Pengupahan Provinsi Gorontalo, Yodi Panto, S.H.
Selain menjadi forum diskusi, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi internal FSPMI untuk menghadapi tantangan ke depan, khususnya terkait upah, jaminan sosial, dan isu ketenagakerjaan lainnya.
FGD kali ini berlangsung di salah satu hotel bintang di Kota Gorontalo, memberikan suasana yang berbeda dan berkesan bagi peserta.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa buruh bisa menikmati suasana kebersamaan dan kebanggaan tersendiri,” tambah Meyske.
Diskusi berjalan dinamis dengan pembahasan materi dari BPJS Ketenagakerjaan dan Disnaker ESDM.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta komunikasi yang baik antara pemerintah, pekerja, dan dunia usaha untuk membangun hubungan industrial yang harmonis, meminimalisir potensi perselisihan, dan meningkatkan kesejahteraan buruh secara berkelanjutan. (*)