NUSANTARA1.ID – Kabar mengejutkan dari Wanda Hamidah. Politisi ini ikut menggemakan Peringatan Darurat Garuda warna biru sebagai alarm yang harus diwaspadai, terkait masa depan demokrasi Indonesia di masa yang akan datang.
Peringatan Darurat Garuda itu sejalan dengan gerakan #kawalputusanMK yang saat ini masih trending di media sosial X yang dulunya bernama Twitter. Gerakan ini menggema setelah DPR dikabarkan akan memandulkan putusan MK, yang dianggap memberikan cahaya terang bagi demokrasi, melalui pembahasan RUU Pilkada.
Menyertai unggahan gambar Peringatan Darurat Garuda, Wanda Hamidah mengumumkan ke publik bahwa dirinya telah membuat keputusan politik yang besar dalam hidupnya dengan memilih mundur dari Partai Golkar.
“Saya keluar dari Golkar. Saya tidak ingin berada di sisi sejarah yang salah. Saya sangat mencintai negara saya,” tulis Wanda Hamidah dalam unggahannya di Instagram.
Belum ada penjelasan lebih lanjut di balik keputusan Wanda Hamidah mundur dari Golkar. Namun ada kemungkinan Wanda Hamidah melihat Golkar hari ini berubah tidak seperti Golkar pada masa lalu.
Salah satu indikator perubahan Golkar hari ini, dapat dilihat dari perebutan jabatan Ketua Umum setelah ditinggalkan Airlangga Hartarto yang secara mengejutkan mundur tanpa ada turbulensi politik apa pun.
Dan yang lebih mengejutkan lagi, posisi Ketua Umum yang biasanya paling diincar oleh para politisi di internal Golkar dan selalu sarat dengan gesekan yang merupakan bagian bagian dari dinamika politik, hal itu tidak ada sama sekali saat ini dalam pergantian Ketua Umum kali ini. Golkar justru kompak mengangkat Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum.
Wanda Hamidah mengakhiri keterangannya dengan menegaskan kecintaannya pada Tanah Air.
“Indonesia tidak untuk dijual. Panjang umur perlawanan!,” ujar Wanda Hamidah. (*)