Program Pangan Kota Gorontalo Wujudkan Nol Kemiskinan Ekstrem 

NUSANTARA1.ID – Kota Gorontalo terus berupaya mewujudkan target untuk menghapus kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024. Melalui Program Pangan yang dicanangkan pemerintah kota untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketahanan pangan yang saling terkait erat.

Pada acara penyerahan bantuan pangan secara simbolis kepada penerima manfaat di Kota Gorontalo, Jumat (28/6), Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid, mengungkapkan bahwa program ini  adalah bagian dari instruksi Presiden Joko Widodo melalui Inpres Nomor 4 Tahun 2022. 

“Presiden telah menugaskan 28 kementerian atau lembaga dan seluruh pemerintah daerah untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2024,” terang Ismail Madjid. 

Bacaan Lainnya

Mantan Sekretaris daerah Kota Gorontalo itu menekankan bahwa kemiskinan dan kerawanan pangan adalah fenomena sosial yang saling terkait dan memiliki hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, intervensi pangan menjadi solusi yang tepat untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan. 

Untuk mendukung program ini, Kota Gorontalo telah mengalokasikan anggaran dari Dana Intensif Fiskal tahun 2024. Anggaran ini disalurkan ke berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Pangan, yang bertanggung jawab menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat miskin. 

Dimana Dinas Pangan Kota Gorontalo melakukan intervensi di 9 kecamatan yang mencakup 50 kelurahan, dengan total penerima manfaat sebanyak 645 orang. Di Kecamatan Dumbo Raya, terdapat 75 penerima manfaat yang tersebar di 5 kelurahan, yaitu Talumolo, Leato Utara, Leato Selatan, Bugis, dan Botu. 

“Bantuan pangan yang diberikan mencakup bahan pokok dan bahan pangan lain yang dibutuhkan oleh masyarakat miskin,” Jelas Ismail lebih lanjut. 

Sehingga dari hal ini, Ismail berharap bantuan bahan pangan pokok dan tambahan lainnya yang disalurkan oleh Dinas Pangan Kota Gorontalo ini, dapat secara signifikan menurunkan angka kemiskinan ekstrim dan juga dapat menjadi landasan kuat untuk melanjutkan berbagai inisiatif lainnya yang bersinergi dengan Dinas Pangan. (**)

Pos terkait