NUSANTARA1,ID – Menurut Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid bahwa penanganan kemiskinan ekstrem di Kota Gorontalo harus terintegrasi. Artinya setiap permasalahan kemiskinan harus benar-benar dapat diselesaikan secara keseluruhan.
Hal ini diungkapkan Sekot, Ismail Madjid saat memberikan sambutan pada kegiatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem bersama kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI), Jumat (3/3) yang berlangsung di Rumah Dinas Walikota. Ismail menambahkan bahwa untuk melakukan percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem, maka Pemkot Gorontalo telah melaksanakan program tancap nikah atau tanda aman calon pengantin untuk menikah. Program ini juga merupakan program unggulan Pemkot Gorontalo.
“Tancap nikah itu artinya tanda aman calon pengantin jadi untuk penanganan stunting, kata Sekot seraya mengatakan bahwa tancap nikah hanya kepada pasangan yang baru menikah. Jadi pengantin ini sudah dibekali dengan baik secara fisik, untuk pemeriksaan kesehatan dan kesiapan secara mental, bebernya,” katanya. .
Sehingga itu Pemkot Gorontalo telah bekerja sama dengan Kementerian Agama dan para tokoh-tokoh masyarakat untuk mensukseskan program tancap nikah ini. Selain itu juga, Sekot Ismail menyampaikan bahwa ada satu kecenderungan Program Keluarga Harapan (PKH), dimana semua yang punya anak, punya balita, ibu hamil, menyusui, semua diintervensi itu tidak ada pembatasan. Intinya program ini terintegrasi, tidak cukup melakukan secara parsial tapi juga harus secara komprehensif. (*)