Nusantara1.id, GORONTALO – Setelah kurang lebih dua jam melakukan orasi di tengah guyuran hujan dan sempat melalui aksi saling dorong antara aparat, akhirnya massa aksi dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) berhasil mengajak DPRD Kabupaten Gorontalo menyetujui penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Pantauan media ini, ratusan mahasiswa dari aliansi mahasiswa UMGo menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Kabupaten Gorontalo. Massa mahasiswa berkumpul di simpang empat Pakaya Tower sejak pukul 12.00 WITA, tepat di depan gedung DPRD Jalan Achmad A. Wahab.
Berselang 10 menit kedatangan mahasiswa, wilayah tersebut diguyur hujan lebat. Hujan berhenti pukul 14.00 Wita. Aksi demonstrasi ditengah hujan itu tak menyurutkan dan membubarkan mahasiswa. Mereka tetap berkumpul di depan gedung DPRD, menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah pusat soal kenaikan harga BBM.
Ismail Azis, orator demo massa aksi menyampaikan penolakan mahasiswa terhadap kenaikan harga BBM subsidi merupakan amanah yang harus disampaikan wakil rakyat di Kabupaten Gorontalo ke pemerintah pusat.
“Hujan bukan merupakan tembok besar untuk kami menyuarakan aspirasi rakyat. Penolakan BBM oleh masyarakat Gorontalo, harus disampaikan para wakil rakyat ke pemerintah pusat,” kata Ismail saat memberi orasi, Selasa (6/9/2022).
Ismail mengatakan, alasan mahasiswa menolak kenaikan harga BBM karena bisa memberi domino kepada ekonomi rakyat, terlebih masyarakat menengah ke bawah.
“Kami mengecam inkonsistensi pemerintah terhadap kebijakan subsidi BBM dan meminta pemerintah pusat mengevaluasi kinerja Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi dalam penyaluran BBM,” kata Ismail.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Ketua DPRD Syam T. Ase langsung menunjukkan sikap mendukung keinginan dari mahasiswa dan siap mendukung penolakan kenaikan BBM dengan menandatangani petisi atau surat permohonan tuntutan dari mahasiswa UMGo.
“Kami atas nama pimpinan DPRD Kabupaten Gorontalo menyatakan, dengan sebenar-benarnya, bahwa kami mendukung penuh seluruh tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa UMGO,” ucap Syam saat membacakan petisi itu.
Tak hanya ketua DPRD yang menandatangani petisi, tetapi diikuti oleh wakil ketua Irwan Dai dan anggota DPRD lainnya juga ikut menyepakatinya. Lanjut kata Syam, karena sudah ada beberapa partai politik telah menyatakan sikap untuk penolakan kenaikan BBM, maka mereka anggota DPRD yang ada di daerah tentu pasti akan menyetujui hal itu.
“Artinya, kalau mereka saja sudah setuju, apalagi kami yang ada di daerah, sehingga dari poin yang disampaikan itu kami siap tandatangani apa yang diminta oleh mahasiswa,” ucap Syam T Ase. (*)