Jalan Tak Kunjung Selesai, Warga Blokir Jalan 

Suasana pemblokiran jalan Raja Wadipalapa sehari sebelum dikerjakan pengaspalan. (Foto: Ist)

Nusantara1.id, GORONTALO – Kejadian pemblokiran jalan Raja Wadipalapa di Desa Tilote Kecamatan Tilango, diharap tak terulang lagi. Maklum, warga memblokir jalan sebagai bentuk protes, karena pembangunan Jalan Raja Wadipala-Bulila belum selesai dikerjakan.

Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Syam T. Ase menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengundang pihak terkait dan meminta kontraktor untuk dapat menyelesaikan pekerjaan proyek Jalan Raja Wadipala-Bulila. Meskipun memang sehari setelah pemblokiran sudah dilakukan pengaspalan. 

“Kami berharap, jangan terulang lagi pemblokiran jalan, mengingat masih banyak jalan yang belum juga dirampungkan ,” jelas Syam. 

Bacaan Lainnya

Syam mengaku, sampai saat ini masih banyak pekerjaan jalan yang belum  selesai dikerjakan dan tentunya kesabaran warga yang jalannya belum juga diperbaiki adalah hal yang wajar jika mereka marah bahkan melakukan pemblokiran. 

“Karena sudah berbulan-bulan jalan mereka banyak abu jika di musim panas dan becek di musim penghujan, sehingga bisa saja kesabaran mereka diuji sehingga sampai memblokir jalan,” ungkap Syam. 

Syam mengharap kepada pemerintah daerah untuk bisa segera menindak para kontraktor yang sampai hari ini belum terlihat geliat pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab dari pemenang tender. 

“Jangan ada lagi kontraktor yang meminta penambahan waktu pekerjaan, tetapi sudah harus menyelesaikan pekerjaannya, mengingat saat ini sudah masuk bulan ke 8 di tahun 2022,” tegas Syam. 

Sementara itu alasan warga setempat memblokir jalan tersebut dengan puluhan kayu, karena sudah cukup lama tak ada aktivitas kelanjutan pekerjaan di wilayah tersebut. Kondisi jalan yang dibiarkan seperti itu telah mengganggu aktivitas keseharian warga setempat, warga terganggu karena jalan hanya sekedar ditimbun, lalu dibiarkan. 

“Sampai sekarang jalan itu tidak ada kelanjutannya, belum di aspal. Kami warga disini sangat terganggu, rumah-rumah kotor karena debu, bahkan ada usaha rumah makan yang tutup akibat terlalu berdebu,” keluh Imran Ahmad. 

Ia lantas meminta pemerintah dan para wakil rakyat untuk turun tangan memberi solusi agar pekerjaan jalan tersebut bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak kontraktor. 

“Kami minta DPRD turun tangan, tolong undang pihak kontraktor. Harapan kami jalan ini bisa segera di aspal,” harap Imran. 

Seperti diketahui, penyedia jasa dalam proyek tersebut PT. Bima Panca Karya. Peningkatan Jalan Raja Wadipalapa-Bulila dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp 16,9 Miliar. (*)

Pos terkait