Nusantara1.id, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo menseriusi kasus difteri. Sebab, kasus difteri yang ditemukan di Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo merupakan kategori Kejadian Luar Biasa.
“Hari ini saya undang Forkopimda dan bupati/walikota, kami mohon bantuannya pak Kajati, Danrem, Kabinda, pak Kapolda, bantu kami untuk menyelesaikan kasus ini. Satu saja sudah termasuk Kejadian Luar Biasa, ini sudah dua,” kata Hamka Hendra Noer pada rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Aula Rudis Gubernur, Kamis (7/7/2022).
Dirinya meminta seluruh unsur yang terlibat untuk menyeriusi masalah tersebut mengingat kasus difteri masuk dalam kejadian luar biasa (KLB) yang memerlukan penanganan sesegera mungkin.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman mengatakan, kesuksesan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) salah satu kunci sukses menekan penyebaran campak, polio, rubella, difteri dan penyakit anak lainnya.
Dirinya mengungkapkan, cakupan imunisasi anak menurun akibat pandemi Covid 19. Alasan ini yang menurutnya membuat orang tua atau wali merasa enggan untuk pergi ke fasilitas kesehatan (Faskes), mungkin karena takut tertular Covid-19.
“Akumulasi anak dalam jumlah tertentu yang tidak mendapat imunisasi rutin lengkap, mengakibatkan tidak terbentuknya kekebalan kelompok atau Herd Immunity. Hal ini berpotensi KLB bahkan wabah. Ini yang sedang terjadi sekarang,” kata Yana Yanti Suleman.
Menurutnya, satu satunya cara untuk mencegah penyebaran kasus tersebut adalah dengan meningkatkan capaian vaksinasi Covid 19 serta imunisasi anak.
“Satu satunya cara untuk memutus ini bahwa kita harus bisa mencapai angka 95 persen untuk imunisasi lengkap anak dan juga vaksinasi lengkap,” ujarnya.(*)