Ini Cara Puskesmas Dulupi Mengedukasi Para Ibu Hamil

Dokumentasi kegiatan Kelas Ibu Hamil yg dilaksanakan oleh Puskesmas Dulupi. (Foto : Istimewa)
Dokumentasi kegiatan Kelas Ibu Hamil yg dilaksanakan oleh Puskesmas Dulupi. (Foto : Istimewa)

Nusantara1.id, GORONTALO – Guna meningkatkan pengetahuan para ibu hamil tentang kehamilan, proses melahirkan sampai masa nifas, Program KIA Puskesmas Dulupi, mengadakan Mobile Kelas bagi para ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Dulupi.

Kegiatan ini melibatkan lintas sektor terkait, serta dihadiri oleh ibu hamil dan para pendamping, ataupun kader dari masing-masing Desa. Digelar selama 3 Hari di 3 Desa, di Kecamatan Dulupi. Yaitu Desa Kotaraja, Tabongo, dan Dulupi, mulai dari Rabu 13 Juli 2022, hingga Jumat 15 Juli 2022.

Kepala Puskesmas Dulupi, Radmin Kamumu, menjelaskan, kelas ibu hamil adalah kelompok belajar bagi para calon ibu, tentang kesehatan bagi ibu hamil secara keseluruhan. Tujuannya, tak lain, guna mengedukasi para ibu hamil. Agar dapat menjalani proses kehamilan dan persalinan lancar, serta melalui fase awal kehidupan bayi dengan bekal pengetahuan dasar.

Bacaan Lainnya

Pada momentum kegiatan kelas ibu hamil ini kata Radmin Kamumu, juga diselingi dengan konsultasi dan pemeriksaan Lab sederhana, dan skrining IMS oleh petugas. Terlihat sekali semangat dan keceriaan para ibu peserta dalam mengikuti kelas ini.

Hari pertama, lanjutnya, materi disampaikan oleh Dokter Puskesmas, Bidan koordinator dan Bidan desa dari Puskesmas Dulupi. Materinya, yakni tanda-tanda kehamilan, perubahan fisik pada ibu hamil, pemeriksaan kehamilan dan USG, tanda bahaya saat kehamilan, faktor resiko pada ibu hamil, manajemen Rujukan (Penjelasan Rujukan Persalinan), jaminan kesehatan dan tabulin, dan pula KB pasca salin.

Selain itu, juga dilakukan sesi tanya jawab dengan peserta. Melalui kelas ibu hamil tersebut kata Radmin Kamumu, diharapkan dapat meminimalkan angka kematian ibu (AKI) di wilayah kerja Puskesmas Dulupi.

“Tujuan kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan. Misalnya terkait perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos, kepercayaan, atau adat istiadat setempat,”kata Radmin Kamumu.

Dijelaskannya, sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil pada umur kehamilan 4 sampai 36 minggu, karena pada umur kehamilan kondisi ibu sudah kuat. Jumlah peserta kelas ibu hamil sendiri, maksimal 10 orang setiap kelas, jika diperlukan. Suami, ataupun keluarga diikutsertakan.

“Alhamdulillah kegiatannya berjalan aman dan lancar. Dengan begitu, diharapkan ibu-ibu peserta kelas ibu hamil mendapatkan pengetahuan lebih banyak melalui kelas bumil ini, sampai proses melahirkan dan selama masa nifas,” harapnya. (*)

Pos terkait