NUSANTARA1.ID – Sejak 2021 lalu, Sekolah Dasar (SD) Negeri 20 Telaga Biru yang terletak di Dusun IV Baru, Desa Dulamayo Utara, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, resmi ditutup.
Namun, tak banyak yang tahu penyebab utama sekolah tersebut ditutup. Masyarakat sekitar hanya tahu bahwa sekolah itu ditutup karena siswa dan tenaga pengajar kurang.
Usut punya usut, ternyata penyebab utama ditutup karena akses menuju sekolah tersebut sangat memprihatinkan. Sehingga, banyak siswa memilih pindah atau mengurungkan niat untuk belajar di SD Negeri 20 Telaga Biru.
Menurut keterangan warga setempat, siswa yang tersisa saat itu sangat sedikit. Dalam satu kelas, jumlah kehadiran siswa bahkan tidak mencapai 10 orang. Beberapa dari mereka sudah pindah ke sekolah lain demi melanjutkan pendidikan dengan fasilitas yang lebih memadai.
“Sekolah ini sudah lama tutup karena siswa-siswinya tinggal sedikit, satu kelas itu tidak sampai 10 orang yang hadir,” kata Hamsah, warga sekitar, saat ditemui Senin (14/4).
Selain itu, jumlah guru yang tersedia juga terbatas, hanya tersisa dua hingga lima orang sebelum sekolah resmi ditutup.
Faktor lain yang memperparah kondisi adalah akses jalan menuju sekolah yang rusak parah. Jarak dari kota ke lokasi sekolah cukup jauh, harus melewati Desa Tonala, Kecamatan Telaga Biru, dan hanya bisa ditempuh menggunakan motor rakitan yang dirancang khusus untuk medan berat.
Artinya, orang tua enggan menyekolahkan anaknya di SD Negeri 20 Telaga Biru karena akses yang memprihatinkan. Karena itu, jumlah siswa berkurang sehingga pemerintah mengambil langkah untuk menutup sekolah tersebut.
Setelah penutupan, siswa dari Dusun IV Baru kini bersekolah di SD yang berada di Desa Tonala, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Situasi ini menjadi perhatian akan pentingnya pemerataan akses pendidikan di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau. (*)