Pemkot Gorontalo Luncurkan Program Diversifikasi Pangan untuk Perangi Stunting

NUSANTARA1.Id – Pemerintah Kota Gorontalo terus berupaya keras untuk menekan angka stunting dan gizi buruk di Kota Gorontalo dengan meluncurkan program diversifikasi pangan dan pemanfaatan pangan lokal beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).

Program yang diinisiasi oleh Dinas Pangan Kota Gorontalo pada Selasa (12/11) ini, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan bergizi di kalangan siswa sekolah dasar, guna mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Kampanye ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi langsung kepada anak-anak sekolah dasar, sekaligus menyerahkan bantuan pangan secara simbolis kepada 150 anak kurang gizi yang tersebar di beberapa Puskesmas kota Gorontalo.

Bacaan Lainnya

Bantuan tersebut diberikan di beberapa wilayah yang mencakup Puskesmas Dumbo Raya dengan 25 anak penerima bantuan, Puskesmas Kota Tengah sebanyak 19 anak, Puskesmas Sipatana dengan 34 anak, Puskesmas Kota Utara yang menerima bantuan untuk 32 anak, dan Puskesmas Pilolodaa dengan 40 anak.

Dimana masing-masing anak mendapatkan bantuan bahan pangan yang terdiri dari 5 dus susu, 30 butir telur, 2 kilogram kacang hijau, dan 2 kilogram gula aren.

Pj. Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid, yang hadir dalam kegiatan tetsebut, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar pemberian bantuan pangan, tetapi juga sebagai upaya edukasi pentingnya pola makan bergizi, terutama bagi anak-anak sekolah dasar yang sedang dalam masa pertumbuhan.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini karena selain memberikan bantuan kepada anak-anak yang membutuhkan, ini juga menjadi kesempatan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya orang tua, tentang pentingnya memberikan makanan yang bergizi dan seimbang bagi anak-anak mereka,” ujar Ismail dalam sambutannya.

Hal ini mengingat angka stunting di Kota Gorontalo saat ini masih cukup tinggi, yaitu sekitar 23 persen. Angka tersebut masih jauh di atas target nasional yang menetapkan angka stunting di bawah 14 persen.

Tak hanya itu, dirinya juga mengingatkan orang tua untuk lebih selektif dalam memberikan makanan kepada anak-anak mereka. Ia menyarankan agar mengurangi konsumsi makanan instan yang tidak mendukung tumbuh kembang anak, dan sebaliknya mengutamakan makanan bergizi yang dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak-anak.

“Stunting tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak mereka. Oleh karena itu, asupan gizi yang baik sangat penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dan kualitas hidup mereka di masa depan,” kuncinya. (**)

Pos terkait