NUSANTARA1.ID – Program makan bergizi gratis (MBG) mendapat dukungan dari TNI. Pasukan pertahanan negara itu siap terlibat dalam salah satu program prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut.
Salah satu upaya TNI adalah membangun dapur untuk memasak MBG.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan, TNI-AD sudah menyiapkan lahan untuk 514 titik dapur MBG. Saat ini sudah ada 84 dapur yang telah dibangun.
“Dan akan terus dilakukan pembangunan 100 dapur hingga akhir Desember tahun ini,” terangnya kepada Jawa Pos.
Rencananya, 100 dapur MBG itu di-launching pada 2 Januari 2025. Nantinya, setiap dapur tersebut mampu memasak sampai 2.500 porsi makanan. Hasilnya akan didistribusikan sesuai ketentuan.
Tak hanya itu, Hariyanto menyebut saat ini telah merekrut dan mendidik 2.000 peserta di dua tempat. Yakni, berasal dari Akmil dan Pussenif. ’’Mereka ini nanti menjadi kepala unit layanan di setiap lokasi MBG,’’ paparnya.
Terpisah, program MBG juga digadang-gadang bakal mendorong produk domestik bruto (PDB). Lembaga Indef memprediksi PDB naik hingga 34,2 persen melalui MBG.
Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menjelaskan, hasil studi atas pilot project MBG di sejumlah daerah menunjukkan bahwa program itu memiliki multiplier effect yang besar. Setiap Rp 1.000 dana program MBG yang dikeluarkan akan memberikan manfaat hingga Rp 63.500 terhadap perekonomian. Artinya, jika ada peningkatan belanja pemerintah hingga Rp 1 triliun, PDB ikut terkerek hingga Rp 63,52 triliun.
“Nah, anggaran makan bergizi gratis yang ditetapkan Rp 71 triliun pada 2025 ini akan mendorong PDB sekitar Rp 4.510 triliun atau kalau kita hitung dalam persentase sekitar 34,2 persen dari PDB,” tuturnya dalam diskusi publik Indef secara daring kemarin (17/10).
Estimasi daya dorong terhadap PDB tersebut dimungkinkan akan terus bertambah tiap tahun. Hal itu sejalan dengan anggaran dan target sasaran yang juga meningkat tiap tahun.
Ester menghitung, ketika pada 2029 anggaran MBG direncanakan sebesar Rp 298,4 triliun dengan target sasaran 82,9 juta orang, estimasi daya dorong terhadap PDB bakal lebih fantastis. Yaitu, mencapai Rp 18.958,8 triliun.
Anggota Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional Niken Gandini mengungkapkan, program MBG rencananya dimulai Januari 2025. Skenarionya, pada tiga bulan pertama penyaluran MBG akan diberikan sebanyak 3 juta porsi. Jumlah itu akan ditambah seiring berjalannya waktu.
“Pada April akan meningkat sebanyak 6 juta,” tuturnya.
Program MBG, kata Niken, akan dimulai dari tempat yang mudah terjangkau terlebih dahulu. Dilanjutkan ke daerah-daerah tertinggal. (*)