Tiga Pimpinan DPRD dari Partai Golkar di Gorontalo Urung Didefinitifkan 

Ilustrasi. Bendera Partai Golkar.
Ilustrasi. Bendera Partai Golkar.

NUSANTARA1.ID – Ada yang mengatakan bahwa, bukan Partai Golkar jika tidak menyuguhkan drama politik. Sikap politik yang diambil, mulai dari pimpinan di pusat hingga di tingkat kabupaten/kota, selalu menyita perhatian masyarakat. 

Itu juga terlihat di tubuh Partai Golkar di Provinsi Gorontalo yang baru-baru ini telah mencopot Marten Taha dari kursi ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo. Teranyar yakni, terkait penunjukan pimpinan definitif DPRD yang ditempati kader Partai Golkar. 

Menurut Ketua AMPG Partai Golkar Provinsi Gorontalo, Romatum Alamri, DPP Partai Golkar menunjuk Thomas Mopili sebagai Ketua DPRD Provinsi Gorontalo. Selanjutnya, untuk DPRD KOta Gorontalo, yang ditunjuk Irwan Hunawa. 

Bacaan Lainnya

Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo dan Pohuwato yakni Zulfikar Usira dan Beni Nento. Sementara itu untuk posisi Wakil Ketua DPRD Bone Bolango dan Boalemo ditempati Zainudin ‘Pedro’ Bau dan Iwan Woluwo.

“Kami baru menerima surat dari DPP Partai Golkar paka Kamis (12/9) malam. Itu langsung dibacakan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo, pak Paris Jusuf,” kata Romatun Alamri.

Dirinya lantas berharap agar seluruh pimpinan DPRD mampu membangun sinergi positif dengan masing-masing kepala daerah. Ini bertujuan untuk pembangunan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

Namun ada yang menarik dari surat penunjukan tersebut. Yakni, tiga kader Partai Golkar urung didefinitifkan. Artinya, sebelum keluar surat dari DPP Partai Golkar, ketiganya merupakan pimpinan sementara. 

Tiga kader Partai Golkar yang dimaksud yakni pimpinan sementara DPRD Provinsi Gorontalo, Paris Jusuf, pimpinan sementara DPRD Kota Gorontalo, Totok Bachtiar dan pimpinan sementara DPRD Pohuwato, Nasir Giasi.   

Paris Jusuf urung didefinitifkan dengan ditunjuknya Thomas Mopili. Demikian juga Totok Bachtiar dan Nasir Giasi urung didefinitifkan mengingat DPP Partai Golkar menunjuk Irwan Hunawa dan Beni Nento.   

Satu-satunya yang melenggang dari pimpinan sementara untuk didefinitifkan yakni Zulfikar Usira di DPRD Kabupaten Gorontalo. (*)

Pos terkait