NUSANTARA1.ID – Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango bersama Forkopimda mengambil keputusan tegas untuk menutup sementara operasi tambang di Suwawa Timur, setelah terjadinya bencana longsor pada akhir pekan lalu.
Keputusan ini diungkapkan dalam rapat bersama yang melibatkan keluarga korban serta elemen penting daerah, sebagai respons terhadap kekhawatiran akan keselamatan masyarakat.
Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, menyampaikan bahwa langkah ini untuk mencegah terulangnya kejadian serupa yang bisa membahayakan nyawa para penambang.
“Kami memutuskan untuk menutup sementara tambang ini demi keselamatan masyarakat,” Merlan Usai mengikuti Apel Penghentian Kegiatan Operasi SAR, pada Sabtu (13/7).
Pasalnya, longsor yang terjadi di daerah tersebut telah menimbulkan dampak serius, yang cukup menelan banyak korban jiwa.
Terkait keputusan ini, pemerintah daerah akan menjalankan pengawasan ketat untuk memastikan kepatuhan masyarakat terhadap penutupan sementara ini.
Sebuah posko pemantauan akan didirikan untuk memonitor aktivitas masyarakat terkait potensi penambangan ilegal yang juga bisa berdampak pada lingkungan.
Merlan juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dengan menegaskan perlunya pengelolaan pertambangan yang sesuai dengan regulasi yang ada.
“Terkait keputusan ini, kami akan melakukan koordinasi erat dengan pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan berbagai institusi terkait untuk mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan dalam pengelolaan tambang di wilayah ini,” kuncinya. (*)