NUSANTARA1.ID – DPP Partai Golkar memberi dua tugas kepada Idah Syahidah Rusli Habibie guna mengarungi Pilgub Gorontalo. Kedua tugas tersebut tercantum dalam surat yang diserahkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, pada Senin (22/7) dan tidak ada pada figur lain.
Informasi ini terungkap melalui konferensi pers yang digelar DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo, Selasa (23/7). Konferensi pers ini dibuka oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Gorontalo, Paris Jusuf yang didampingi oleh pengurus lainnya seperti, Thomas Mopili, Fikram AZ. Salilama, Ghalieb Lahidjun, Romatun Alamri, Iskandar Uno, Kun Idrus, Noval Abdussamad dan lainnya.
Setelah menjelaskan maksud digelar konferensi pers, Paris Jusuf mempersilahkan Ghalieb Lahidjun untuk menceritakan apa isi surat tersebut. Mengingat pada momen penyerahan dari DPP Partai Golkar, salah satu yang hadiri adalah Ghalieb Lahidjun.
“Perlu saya jelaskan bahwa isi surat yang diterima ibu Idah Syahidah dari DPP Partai Golkar adalah surat penugasan. Ada dua hal yakni DPP Partai Golkar pertama meminta ibu Idah Syahidah untuk segera mencari koalisi dan kedua adalah segera mencari pasangan,” ungkap Ghalieb Lahidjun.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Ghalieb Lahidjun, surat tersebut bukanlah rekomendasi, karena belum ada pasangan. DPP Partai Golkar akan mengeluarkan rekomendasi kepada pasangan yang diusung dan ditujukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Apakah surat seperti itu tidak diberikan ke figur lain? Mengingat Partai Golkar Gorontalo memiliki tiga figur bakal calon gubernur.
“Itu sempat kami tanyakan ke DPP Partai Golkar. Oleh pak Lodewijk Freidrich Paulus ditegaskan bahwa hanya ibu Idah Syahidah yang mendapat surat penugasan. Sementara pak Tonny Uloli dan pak Marten Taha, tidak mendapat,” ungkap Ghalieb Lahidjun.
Terkait dengan perintah mencari koalisi, lantas dengan Parpol mana Partai Golkar akan berkoalisi? Maklum, usai Pemilihan Suara Ulang (PSU) di Dapil Gorontalo 6, Partai Golkar kehilangan satu kursi dan menyebabkan harus berkoalisi ketika ingin mengusung pasangan di Pilgub Gorontalo.
Thomas Mopili yang diberi kesempatan, menjelaskan bahwa Partai Golkar akan terus melakukan komunikasi politik dengan Parpol lain. Alasannya, bukan hanya karena Partai Golkar tak layak mengusung satu pasangan. Namun lebih karena Partai Golkar ingin membangun daerah kolaborasi sejumlah Parpol.
“Salah satu bukti Partai Golkar terus membuka diri yakni, sebelum digelar PSU, ibu Idah Syahidah mendaftar ke Parpol lain guna mengikuti penjaringan,” kata Thomas Mopili.
Sama ketika muncul pertanyaan, apakah Partai Golkar akan berkoalisi dengan Partai Nasdem meskipun bukan Tonny Uloli yang diusung? Fikram AZ. Salilama menjelaskan bahwa membangun daerah dibutuhkan kolaborasi Parpol. Itu dimulai dari koalisi di Pilkada.
“Bersama Parpol lain, dan juga Partai Nasdem, masih terus dilakukan komunikasi politik dengan target kemajuan daerah,” kuncinya.
Konfernsi pers ini digelat di Kantor DPD Partai Golkar Gorontalo yang dimulai pukul 16.00 Wita. (*)