NUSANTARA1.ID – Ketua KPU provinsi Gorontalo, Fadliyanto Koem menegaskan bahwa Coklit sangat penting dilakukan guna validasi data pemilih.
Penegasan ini sampaikan saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Persiapan Coklit Pemutakhiran Data Pemilih Pilkada 2024. Acara ini digelar di Oceana Resto & Resort, Kota Gorontalo yang dihadiri seluruh komisioner KPU kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo.
“Saya sampaikan bahwa jika Coklit kurang sempurna maka data juga kurang valid dan dapat berpengaruh pada hasil Pemilu. Makanya, Coklit (Pencocokan dan Penelitian) perlu dilakukan agar data pemilih dapat diperoleh dengan benar,” tegas Fadliyanto Koem.
Ada beberapa variabel yang digunakan dalam Coklit, salah satunya yakni mendatangi langsung alamat pemilih. Masing-masing petugas akan membawa handphon android, yang juga didukung dengan data secara manual.
Olehnya, Komisioner KPU Provinsi Gorontalo, Opan Hamzah meminta agar kelak Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang direkrut memiliki handphon android. Jika perlu, setelah direkrut Pantarlih harus segera memiliki handphon android.
Hal ini juga dibenarkan oleh Komisioner KPU Provinsi Gorontalo, Sophian Rahmola, dengan alasan handphon android menjadi salah satu alat yang nantinya digunakan oleh seorang Pantarlih untuk melakukan Coklit.
Risan Pakaya (juga Komisioner KPU Provinsi Gorontalo) lebih menekankan soal adanya suatu daerah di Sumatera terpaksa dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) gara-gara data pemilih yang tak akurat. Makanya, untuk Pilkada nanti, jangan sampai hal serupa terjadi di Gorontalo.
Semnetara itu, Hendrik Imran (juga Komisioner KPU Provinsi Gorontalo) memberi semangat kepada komisioner KPU khususnya dari Boalemo dan Pohuwato. Pasalnya, di daerah tersebut ada tahapan yang berlangsung hampir bersamaan, sehingga butuh tenaga yang cukup ekstra.
“Tiga tahapan yang beririsan yakni Coklit, PSU untuk Dapil Gorontalo 6, verifikasi faktual dokumen syarat dukungan bakal pasangan dari calon perseorangan,” kunci Hendrik Imran. (**)