NUSANTARA1.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid, memainkan peran kunci dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang dirangkaikan dengan pengembangan kapasitas guru mata pelajaran kurikulum terintegrasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), pada Selasa (7/5).
Kegiatan tersebut merupakan wadah untuk menggarisbawahi urgensi mengatasi masalah narkoba dilingkungan pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian prevalensi penyalahgunaan narkoba tahun 2023 oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Badan Pusat Statistik (BPS) nasional, Ismail Madjid juga menyoroti penyalahgunaan narkoba yang juga dapat memberikan dampak yang serius terhadap daya saing ekonomi sebuah bangsa.
Menurutnya, tingkat produktivitas yang rendah, terutama pada generasi muda, menjadi salah satu konsekuensi dari penyalahgunaan narkoba.
Untuk mengatasi tantangan ini, dirinya menekankan pentingnya ide, kerja sama, kerja cerdas, dan inovasi. Hal ini diperlukan sebagai persaingan dalam menjaga kesehatan generasi muda bangsa Indonesia.
Seperti halnya ide dan terobosan kreatif dari BNN Kota Gorontalo bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Gorontalo dan pusat kurikulum dan pembelajaran Kemendikbud Ristek RI berupa penyusunan kurikulum merdeka yang diintegrasikan dengan P4GN.
“Karena kurikulum yang sudah ada baru kurikulum K13 yang diintegrasikan dengan P4GN di tingkat SMA sederajat dan kurikulum merdeka terintegrasi P4GN ini merupakan satu-satunya kurikulum yang diperuntukkan untuk siswa SMP sederajat di Kota Gorontalo,” ungkap Ismail Madjid.
Dari adanya kegiatan ini, besar harapan Sekda untuk dapat memberikan dampak yang positif dan signifikan dalam melawan penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda di Kota Gorontalo. (**)