NUSANTARA1.ID – Ada yang menarik dari Pagelaran Hasil Projek Penguatan Profil Pancasila, SMA Negeri 3 Kota Gorontalo. Yakni, dengan menampilkan lakon ‘Malin Kundang’, Kelas X8 pukau penonton.
Informasi yang berhasil dihimpun Nusantara1.id, acara ini berlangsung, Rabu (31/1) di aula SMA 3 Kota Gorontalo yang dimulai pada pukul 09.00 Wita. Penampilan dimulai dari Kelas X1 dan Kelas X8 tampil tepat pada pukul 10.30 Wita.
Setelah properti berupa gubuk dan kapal sudah siap, lakon ini dimulai dengan ada dua orang nelayan yang tengah berbincang-bincang sambil menebar jala. Tak lama kemudian, dua orang pedagang juga mulai masuk di arena pentas, bersama Malin Kundang dan ibunya.
Adegan selanjutnya, Malin Kundang bersama ibunya tengah membersihkan halaman gubuk.Tiba-tiba datang rekan Malin Kundang mengajak untuk merantau. Kebetulan ada saudagar mencari orang.
Ajakan itu lantas direspon oleh Malin Kundang dengan memberitahukan ke ibunya, niat untuk merantau. Pada adegan ini, ibu Malin Kundang duduk di gubuk, sementara Malin Kundang duduk di lantai sambari menyandarkan kepalanya di lutut ibunya.
Adegan itu lantas menuai respon dari penonton. Pekikan penonton yang didominasi wanita itu, membuat suasana semakin riuh. Adegan lain yang menuai respon penonton yakni ketika anak saudagar memeluk ayahnya dari belakan. Teriakan penonton terus terdengar sebagai respon positif terhadap lakon ini.
Pada lakon ini, juga menampilkan tarian andalan Suku Minangkabau, yakni Tari Piring. Sepasang penari tampil energik menambah ramai suasana. Belum lagi hadirnya beberapa orang penari latar yang langsung menuju tempat penonton guna menjemput Wali Kelas X8, Agnes Miryati Ishak agar ikut menari.
Selain memukau penonton, penampilan anak-anak Kelas X8 ini, cukup totalitas. Mulai dari kostum yang digunakan, hingga jalan cerita lakon ini, dikemas cukup rapi. Wajar jika memang memukau penonton. Padahal, waktu persiapan hanya sekitar sebulan.
Hal lain yang nyaris tak diperhatikan, seluruh anak Kelas X8 terlibat dalam pementasan lakon ini. Semuanya mendapat giliran tampil di panggung. Artinya, keterlibatan mereka bukan hanya sebatas crew, namun mereka semua mendapat peran. (*)