NUSANTARA1.ID – Walikota Gorontalo, Marten Taha menegaskan bahwa kegiatan keagamaan dapat membendung ‘serangan’ yang datang dari luar. Karena pengaruh teknologi yang begitu besar, jika tidak diimbangi pendidikan formal di sekolah dan pesantren, maka arus informasi bersifat hoax dari teknologi informasi juga bisa masuk.
Penegasan ini disampaikan Marten Taha saat hadir pada ‘Sipatana Berdakwah’, Minggu (2/4) di Jalan Tondano, Kelurahan Molosipat U. Menurutnya, kegiatan Sipatana Berdakwah juga bersifat informasi yang edukatif. Sangat diperlukan pada saat ini, sehingga ada dialektika dari masyarakat (akar rumput), tokoh-tokoh agama, para da’i dan anak-anak hingga remaja
‘Sipatana Berdakwah’ dapat melengkapi dan memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Barito Berdakwah, Bengsol Berdakwah, Dumbo Raya dengan Toko’onya, Dungingi dengan tadarus, dan kegiatan-kegiatan lainya.
“Ini perlu disemarakan dan kita kembangkan. karena Gorontalo itu selalu bangga dengan sebutan Serambi Madinah. Gorontalo sebagai daerah yang berfalsafah, Adat Bersendikan Syara, Syara Bersendikan Kitabullah,” ujar Marten Taha.
Ditambahkan, nuansa keagamaan seperti ini harus nampak di daerah yang kita banggakan. Serambi Madinah, maka ada kegiatan yang dilaksanakan secara tidak formal atau tidak resmi namun maknanya sangat tinggi.
“Melalui kegiatan keagamaan seperti ini, niscaya akan menyejukkan dan akan membimbing anak-anak kita kearah yang lebih baik. Jangan sampai anak-anak dan remaja kita akan terpengaruh dengan berbagai pengaruh negatif dari luar,” katanya.
Marten Taha juga berterimakasih kepada Remamuda dan seluruh pengurus masjid sekitar. Karena berkat kegiatan ini, lokasi pembuatan Sipatana Berdakwah menjadi Sentral of Sipatana.
“Maka saya sangat berapresiasi dengan kegiatan seperti ini, karena sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama kalangan muda,” pungkasnya. (*)
