nusantara1.id, GORONTALO – Sebanyak tiga orang guru dan siswa dari SMA 1 Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo tenggelam di sungai. Mereka lantas ditemukan sudah tak bernyawa dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa ini berlangsung pada Sabtu (24/12/2022) sekira pukul 14.00 Wita. Mereka yakni Kadri Hadju (guru) Rivan Lasole dan Farel Prasetyo Moto (keduanya siswa) mandi di Sungai Bone, Desa Poduwoma, Suwawa Timur.
Ketiganya mandi setelah berkunjung ke rumah sekolahnya bersama 12 siswa lainnya. Usai bersantap siang bersama, mereka lantas ke sungai untuk berswafoto. Setelah itu, Kadri Hadju mengajak mandi di sungai, dan itu diikuti semua siswa.
Tak lama kemudian, Rivan Lasole berteriak minta tolong karena terbawa arus sungai. Mendengar itu, Farel Prasetyo Moto lantas berupaya menolongnya. Siap baginya, Farel Prasetyo Moto juga terbawa arus dan tenggelam. Demikian juga Kadri Hadju, berupaya menolong kedua siswanya. Namun karena derasnya air sungai, membuat Kadri Hadju ikut tenggelam.
Salah seorang yang menyaksikan peristiwa itu langsung memanggil warga sekitar untuk menolong ketiga orang korban. Namun naas, ketiganya hilang ditelan derasnya air Sungai Bone.
Pencarian dilakukan oleh petugas, dan tepat pada pukul 17.10 Wita, Kadri Hadju ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dibawa ke Puskesmas setempat guna dilakukan visum luar.
Berselang satu jam kemudian, sekitar pukul 18.05 Wita, Farel Prasetyo Moto, juga berhasil ditemukan, juga sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Korban kemudian langsung dibawa ke rumahnya.
Pencarian terus dilakukan oleh aparat gabungan baik dari Basarnas, Polres Bone Bolango, Kodim 1304 Gorontalo, Polsek dan Koramil Suwawa, dibantu oleh warga setempat. Walhasil, tepat ada pukul 21.45 Wita, Rivan Lasole ditemukan dan sudah tak bernyawa.
Menurut Kapolsek Suwawa IPTU Pomil Montu, S.H, ketiga korban ditemukan dihari yang sama yakni Sabtu (24/12/2022), namun tidak bersamaan. Ketiganya ditemukan sudah meninggal dunia.
“Ketiga korban ditemukan oleh tim Basarnas dalam keadaan tidak bernyawa. Selanjutnya korban langsung dibawa ke rumahnya,” kata ungkap IPTU Pomil Montu.
Masih pada kesempatan yang sama, IPTU Pomil Montu menuturkan, atas kejadian tersebut pihak keluarga masih akan memberikan evaluasi terhadap pihak sekolah. Apalagi lokasi kejadian merupakan river tubing atau parkir/arung jeram, yang sering di pakai orang – orang memiliki hobi arung jeram dengan menggunakan perahu karet, serta memiliki kedalaman yang diperkirakan sekitar 20 meter. (*)