Nusantara1.id, GORONTALO – Pihak Puskesmas Dulupi, kembali menggelar Lokakarya Lintas Sektor, pada Rabu, 29/06/2022. Lokakarya kedua tersebut, membahas sejumlah poin penting, yang kemudian melahirkan beberapa kesimpulan.
Kepala Puskesmas Dulupi, Radmin Kamumu, menjelaskan, Lokakarya lintas sektor kedua tersebut, tak lain guna mengevaluasi hasil rencana tindak lanjut dari Lokakarya sebelumnya, triwulan kesatu.
Adapun kesimpulannya, pertama untuk masalah stunting, Desa sudah memberikan intervensi berupa pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil KEK, dan balita stunting. Desa juga sudah menganggarkan Jamban sehat untuk keluarga yang belum memiliki jamban.
Kedua, untuk masalah ibu hamil, diharapkan Peraturan Desa (Perdes), agar secepatnya diterbitkan berhubung masih ada juga ibu hamil yang berencana melahirkan, tidak di fasilitas kesehatan.
Ketiga, untuk kesehatan remaja. Karena banyaknya pernikahan dini, maka perlu diaktifkan Posyandu remaja yang bekerja sama dengan desa. Sehingga para remaja bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal, serta upaya konseling remaja.
“1.000 hari pertama kehidupan adalah masa yang sangat penting bagi anak. Oleh karena itu peran lintas sektor untuk mendampingi calon ibu, dari masa hamil, hingga memiliki anak. Masa emas ini perlu perhatian dari kita semua, agar tumbuh kembang anak tidak berujung pada anak yang stunting,”kata Radmin Kamumu.
Di samping itu, Radmin Kamumu juga mengingatkan, selain stunting, program nasional yang hingga saat ini terus digenjot oleh Pemda, yakni, Vaksinasi Covid-19. Ia mengatakan, terkait hal ini, Puskesmas Dulupi mendapatkan capaian harian terendah per 25/06/2022. Capaian dosis 2 belum cukup 70 persen untuk mencapai kekebalan kelompok.
“Maka dari itu, sangat diharapkan kepada semua sektor, kembali bersama untuk mengedukasi dan mengarahkan masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19, secara lengkap,”ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Dulupi, Iskandar Djibu, yang menghadiri Lokakarya tersebut, menegaskan kepada seluruh Pemerintah Desa, khususnya yang berada di wilayah Puskesmas Dulupi, untuk mendukung hal-hal positif yang disepakati dan disimpulkan bersama melalui Lokakarya kali ini.
“Pemerintah Desa diharapkan, memperhatikan sasaran pemberian intervensi stunting, baik untuk ibu hamil KEK, dan anak stunting. Agar, pemberian intervensi ini, tepat pada sasaran sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Iskandar Djibu. (*)