NUSANTARA1.ID – Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo pada Oktober 2023, Kota Gorontalo tercatat mengalami inflasi tertinggi di Indonesia sebesar 1,00 persen.
Adapun hal ini disebabkan oleh lima komoditas utama penyumbang inflasi, diantaranya cabe rawit yaitu sebesar 0,3 persen, beras sebesar 0,20 persen, rokok kretek filter sebesar 0,06 persen, tomat sebesar 0,05 persen, sementara inflasi upah rumah tangga sebesar 0,04 persen.
“Tingkat inflasi month to month (mtm) Oktober 2023 di Kota Gorontalo mencapai 1,00 persen dan itu memang tertinggi se Indonesia dan tertinggi dari kota-kota di seluruh Sulawesi,” ungkap Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti pada Rabu (1/11).
Namun hal ini berbanding terbalik dengan inflasi year to date (ytd), dimana inflasi ini pada Oktober 2023 paling rendah dari 12 kota yang ada di Pulau Sulawesi.
“Ini perlu kita perhatikan dan ini menjadi satu prestasi bagi kita, karena year to date bisa digunakan untuk memperkirakan inflasi sampai akhir tahun itu berapa, dan kita sekarang di posisi 1,53,” jelasnya.
Selain itu hal tersebut juga termasuk pada inflasi year on year (yoy), yaitu Kota Gorontalo terendah kedua dibandingkan dengan 12 kota lain di Pulau Sulawesi.
Dimana inflasi year on year di Kota Gorontalo sebesar 2,16 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,94 pada Oktober 2022 menjadi 114,36 pada Oktober 2023.
Inflasi ini diakibatkan kenaikan indeks pada 10 kelompok pengeluaran dan penurunan pada 1 kelompok pengeluaran. (*)