Ini Langkah BI Gorontalo Guna Mendorong Pemasaran UMKM

Bazar Ramadan yang digelar BI Gorontalo salah satu upaya mendorong pemasaran UMKM. (Foto: Nusantara1)
Bazar Ramadan yang digelar BI Gorontalo salah satu upaya mendorong pemasaran UMKM. (Foto: Nusantara1)

NUSANTARA1.ID – Upaya meningkatkan pemasarang Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM), Bank Indonesia (BI) Gorontalo selenggarakan Bazar Ramadan. Ini berlangsung di di Galeri UMKM Gorontalo, Jalan Panjaitan dari 27 Maret hingga 17 April 2023.

Bazar Ramadan ini merupakan kegiatan perdana yang diadakan Bank Indonesia, dengan mengikutsertakan UMKM binaan Bank Indonesia yang telah lulus kurasi. Adapun produk UMKM yang dijual dalam Bazar Ramadan ini antara lain, produk olahan pangan, takjil, kerajinan tangan dan juga fashion. 

Selaku Koordinator UMKM, Ujang Supriadi, mengungkapkan kegiatan ini merupakan suatu evaluasi. Dimana jika kegiatan ini berjalan baik, maka akan terus dibuka setiap harinya. Bukan hanya untuk penjualan, tetapi juga untuk kegiatan yang dapat mendorong UMKM lebih baik. 

Bacaan Lainnya
Bazar Ramadan yang digelar BI Gorontalo salah satu upaya mendorong pemasaran UMKM. (Foto: Nusantara1)
Bazar Ramadan yang digelar BI Gorontalo salah satu upaya mendorong pemasaran UMKM. (Foto: Nusantara1)

“Ini kan masih perdana, kalau baik mungkin dibuka setiap harinya, dan bukan hanya untuk sekedar jualan, tapi juga akan dijadikan UMKM Senter buat diskusi, konsultasi kegiatan-kegiatan yang bisa mendorong UMKM lebih baik kedepannya,” katanya.

Ujang Supriadi juga menjelaskan setiap UMKM itu memiliki empat kategori, yaitu potensial, sukses, digital dan juga ekspor. Dimana yang masuk ke Bank Indonesia sudah memiliki kategori sukses.

“UMKM itu kan punya empat kategori yaitu potensial, sukses, digital, dan ekspor. Nah yang sudah masuk ke BI itu udah level 2 atau udah masuk ke kategori sukses. Sukses itu ditandai dengan legalitas yang jelas dan pembukuan, nah kalo udah kayak gitu nantinya akan didorong ke digital,” jelasnya.

Sementara itu, untuk masalah permodalan setiap UMKM akan difasilitasi dengan program perbankan, yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat).

“Untuk masalah permodalan nanti kita akan fasilitasi ketemu dengan perbankan, dan ada nama program KUR dengan subsidi bunga, yang harisnya 2 persen jadi 0,6 persen. Jadi yang sudah ada pembiayaan diharapkan sudah bisa produksi lebih banyak, dan pemasarannya akan kita dorong ke ekspor,” kuncinya. (*)

Pos terkait