NUSANTARA1.ID – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga besar Polda Gorontalo pasca tragedi kematian salah satu Personil Polda Gorontalo, Briptu Rully Firmansyah. Tak terkecuali bagi keluarga Alm. Briptu Rully Firmansyah yang datang dari kampungnya (Semarang) menjemput jenazah, Minggu (26/3).
Melihat kondisi ponakannya yang terbujur kaku di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Gorontalo, membuat Sutiman (Paman Korban) beberapa kali jatuh syok berat hingga tak mampu berdiri.
Keadaan tersebut tak dibiarkan begitu saja oleh Tim Psikologi Biro SDM Polda Gorontalo, dengan cekatan tim psikologi langsung memberikan pendampingan kepada beberapa keluarga korban yang mengalami trauma berat akibat insiden tersebut.
Karo SDM Polda Gorontalo Kombes Polisi Agus Nugroho,SIK,MH melalui Kabag Psikologi Kompol Joko Suseno, S.Psi, M.Psi Psikolog mengatakan, tim melakukan pendampingan dalam rangka trauma healing kepada keluarga korban.
“Hal ini perlu dilakukan agar kesedihan mereka tidak akan berlarut larut dalam kesedihan,” katanya.
Seperti diketahui, Pasca tragedi meninggalnya Alm. Briptu Rully Firmansyah, sebanyak enam orang perwakilan keluarga korban datang menjemput jenazah masing masing Maskuri (Paman Korban), Sutiman (Paman Korban), Edy Siswoyo (Paman Korban), Ria Novita Sari (Adik Korban), Ahmad Basari (Ipar Korban) serta Ryan E. Achmad (Adik korban).
Mereka mengatakan menolak otopsi terhadap jenazah karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan alias murni bunuh diri.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil visum luar yang dilakukan oleh Tim Labfor Mabes Polri AKBP. dr. Wahyu,Sp.F didampingi dr. Heri Mundung,SP.F, Dokter special dari Rumah Sakit Bumi Panua, Pohuwato. (*)
Rilis