Nusantara1.id, GORONTALO – Ekspor jagung kembali dilakukan Pemprov Gorontalo ke Filipina. Kali ini, jumlahnya mencapai 6.100 ton. Jika dihitung-hitung, ini adalah kali ketiga Gorontalo mengekspor jagung ke negara tersebut.
Sebelum diekspor, jagung tersebut ditinjau langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel bersama Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (20/10/2022).
Dalam sambutannya, Rachmat Gobel menyampaikan pesan kepada pihak perusahaan pengirim agar menyisihkan keuntungan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak karena tanaman jagung. Ia juga meminta agar penggunaan bibit dan pupuk bersubsidi dikurangi melihat dana yang terbatas dan kesulitan pemerintah.
“Untuk itu saya katakan, sisihkan keuntungannya bangunlah ekosistem yang bisa meningkatkan produktivitas daripada hasil pertanian agar efisiensinya lebih bagus dan semua diuntungkan,” ungkap Rahmad.
Sementara itu, Syukri Botutihe mengapresiasi semangat petani Gorontalo yang konsisten menjaga produksi jagung sehingga berhasil memulihkan pasar ekspor dan mampu meningkatkan harga jual jagung di tingkat petani. Ia berharap mekanisme ekspor jagung ini dapat terus dibuka dan harga jagung tetap terjaga.
“Sejak ekspor ini dibuka kembali, Alhamdulillah nilai jual ditingkat petani ini meningkat, sekarang tentu kita bersyukur bahwa fasilitasi dan proses ekspor di Gorontalo sudah mulai berjalan dengan baik dan ini tentu merupakan berkah dari petani,” ungkap Syukri.
Provinsi Gorontalo yang merupakan salah satu lumbung komoditas jagung di Indonesia telah menunjukan hasil yang cukup signifikan. Di tahun 2020, trend produksi jagung di Gorontalo sebesar 1,4 juta ton, sedangkan pada tahun 2021 sebesar 1,6 juta ton.
Ketersediaan jagung pada bulan Oktober – Desember diprediksi sebanyak 166.000 ton. Sementara jumlah yang sudah diantarpulaukan sebanyak 420.000 ton. Sementara jumlah yang sudah mengusulkan ekspor sebanyak 23.000 ton.(*)