NUSANTARA1.ID – Langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencopot anak buahnya bila terbukti menerima fee atau pemulus proyek pengadaan dari beberapa pengusaha, mendapat respon dari mantan Menko Polhukam Mahfud MD.
Melalui akun X nya yang dikutip, Sabtu (26/10), Mahfud mengunggah dukungan dengan menyertakan cuplikan video wawancara Andi Amran Sulaiman terkait sanksi kepada PNS nya tersebut.
“Bagus. Harus begitu, Pak Menteri. Di institusi pemerintah harus tegas, tidak boleh ada paranoid solidarity (solidaritas kalap),” kata Mahfud.
Mahfud menjelaskan solidaritas kalap adalah sikap selalu ingin melindungi teman sejawat agar institusi tak tercemar sehingga banyak kasus ditutup-tutupi. Karenanya langkah Amran dinilai sangat baik.
“Lanjut, Pak Mentan,” tegasnya.
Sebelumnya, Andi Amran Sulaiman copot 3 orang anak buahnya yang terbukti melanggar hukum, yakni menerima suap. Total suap yang diterima bawahannya itu mencapai Rp10 Miliar.
“Saya langsung copot, bahkan dalam waktu dekat bisa saya pecat,” ujar Andi Amran Sulaiman dalam keterangan, Kamis (17/10).
Ia menegaskan pencopotan dilakukan secara cepat bahkan dalam waktu hitungan menit. Langkah ini perlu dilakukan untuk memperkuat komitmen Kementerian Pertanian dalam menjaga integritas terutama dari hal-hal yang bersifat korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Tadi malam kami dapat laporan, kemudian hari ini kami panggil lalu dalam waktu 5 menit saya copot. Kenapa? Karena yang 3 orang ini sudah menerima uang kurang lebih Rp10 miliar dan ini sudah berproses di penegak hukum,” katanya.
Amran memastikan selama ia menjabat tindakan korupsi atau pemerasan di lingkungan kementan akan diberantas. Tidak ada kompromi bagi pelaku yang melanggar hukum apalagi sampai merugikan kepentingan petani yang tengah berproduksi.
“Tidak ada kompromi bagi yang melakukan korupsi di kementan selama saya ditakdirkan masih disini, seperti dulu 5 tahun yang lalu kami terus menjaga lembaga ini agar tidak terjadi pelanggaran,” terangnya. (*)