Mengurai Filosofi dan Makna di Balik Maskot Pilkada Kota Gorontalo

NUSANTARA1.ID – Semarak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Gorontalo kini semakin meriah dengan kedatangan maskot baru yang bernama Si Beno.

Maskot ini telah diresmikan sebagai representasi keberhasilan dalam menggabungkan sejarah, budaya dan harapan masa depan yang lebih baik. 

Pada desainnya Si Beno ini terinspirasi dari ikon sejarah Kota Gorontalo, Benteng Otanaha, yang pada masa lalu menjadi tempat pertahanan yang kokoh dari arah laut Teluk Tomini.

Bacaan Lainnya

Nama Si Beno sendiri merupakan singkatan dari Benteng Otanaha, tetapi dalam konteks Pilkada Kota Gorontalo, Si Beno memiliki makna yang lebih dalam. 

Akronim ini mewakili nilai-nilai integritas dan demokrasi (BErintegritas daN berdemOkratis), yang menjadi harapan besar bagi masyarakat Gorontalo akan pelaksanaan Pilkada yang adil, transparan, dan berintegritas.

Diluncurkan sebagai hasil dari sayembara desain maskot Pilkada, Si Beno ini juga bukan hanya gambaran visual, tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam. Dari motif bunga Tatudi hingga motif dua garis lurus, setiap elemen dalam desain Si Beno mencerminkan nilai-nilai budaya dan adat Gorontalo yang kaya.

Selain itu, pemilihan warna putih yang melambangkan keterbukaan, dan abu-abu yang menunjukan warna kenetralan, serta warna merah marun dan emas yang memberikan kesan estetika dan kesuksesan, semuanya menjadi cerminan dari semangat dan komitmen Si Beno dalam menjaga integritas dan demokrasi lokal.

Untuk itu maskot Si Beno ini bukan hanya sebagai maskot, tetapi juga sebagai simbol dari tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai benteng demokrasi.

Dengan begitu, Si Beno tidak hanya sekedar gambaran dari masa lalu, tetapi juga harapan akan masa depan yang cerah bagi Kota Gorontalo, dimana demokrasi dan integritas menjadi pijakan utama dalam menjalankan roda pemerintahan yang adil dan berkualitas. (*)

Pos terkait