NUSANTARA1.ID – Sejumlah mahasiswa serta aktivis perempuan dan anak menggelar aksi demo di Simpang Lima Kota Gorontalo. Tujuannya, untuk mengungkap keprihatinan mereka terhadap masalah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, pada Kamis (2/5).
Dimana dalam aksi demo kali ini, jejaring aktivis perempuan dan anak turut melibatkan sebanyak 19 organisasi.
Mereka meminta agar pimpinan perguruan tinggi di Provinsi Gorontalo berkomitmen penuh terhadap peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI NO. 30 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di lingkungan perguruan tinggi.
“Kami meminta agar aparat hukum dapat memproses dan menindak lanjuti dengan tegas dan menghukum para pelaku pelecehan seksual dimanapun itu,” ungkap salah satu orator.
Terlihat para massa aksi berdiri sambil memegang poster bertuliskan ‘Hentikan Kekerasan Seksual dalam Bentuk Apapun’ sambil menyoroti perlunya penanganan tegas terhadap kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi di lingkungan pendidikan maupun diluar.
Pasalnya, baru-baru ini salah satu kampus ternama di Gorontalo dihebohkan dengan dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen.
Untuk itu, aksi demo ini dilakukan agar korban pelecehan berani menyuarakan dan melaporkan siapapun oknum pelaku pelecehan termasuk pimpinan atau orang terdekat. (*)