Jelang Malam Tumbilotohe, Penjual Lampu Botol Mulai Marak 

NUSANTARA1.ID – Menjelang perayaan malam pasang lampu atau tradisi Tumbilotohe di Gorontalo, maraknya penjual lampu botol terlihat di sepanjang Jalan Samratulangi, Limba U 1, Kota Selatan, Kota Gorontalo.

Tradisi Tumbilotohe yang kerap diadakan di tiga malam terakhir bulan suci Ramadhan, mendorong meningkatnya aktivitas perdagangan di daerah tersebut. 

Terlihat dari seminggu yang lalu para pedagang mulai menjajakan barang dagangan mereka, termasuk salah satunya Zaenab Musa, yang telah berkecimpung dalam bisnis tersebut selama lebih dari tujuh tahun.

Bacaan Lainnya

Dimana dalam satu hari, dirinya mampu menjual sekitar 50 botol lampu dengan harga per botolnya Rp 2.000 sudah termasuk sumbu. 

“Kami juga menawarkan lampu botol kosong dengan harga lima ribu rupiah untuk delapan botol”, ungkap Zaenab.

Namun, tidak hanya lampu botol yang menjadi daya tarik, minyak tanah juga menjadi produk yang paling diminati para pembeli. 

“Kami menjual minyak tanah per botol dengan harga Rp 35.000 untuk ukuran besar dan Rp 15.000 untuk ukuran kecil,” terang Zaenab.

Hal ini diakui para pedagang karena dipengaruhi oleh kecenderungan masyarakat dalam menggunakan lampu elektrik sebagai alternatif utama dalam merayakan tradisi ini.

“Sekarang banyak masyarakat yang beralih di lampu elektrik, sehingga peminat lampu botol terbilang lebih sedikit daripada minyak tanah,” jelasnya.

Meskipun demikian Zaenab mengungkapkan tradisi menggunakan lampu botol minyak tanah masih dijaga dan dipraktikkan oleh sebagian masyarakat setempat. (*)

Pos terkait