NUSANTARA1.ID – Akhir-akhir ini, PSM Makassar nampaknya tengah mengalami krisis. Setelah beredar ada sejumlah pemain yang gajinya menunggak, kini status kepemilikan PSM Makassar kini jadi sorotan.
Tak pelak lagi, kini tengah beredar kabar adanya proses akuisisi kepemilikan dari Bosowa Grup ke perusahaan lain. Kabar itu berhembus di tengah isu masalah keuangan atau finansial yang menempa Pasukan Ramang beberapa bulan terakhir.
Perbincangan soal akuisisi itu sudah ramai dibahas suporter PSM Makassar. Ada dua perusahaan yang disebut-sebut bakal menjadi pemilik baru PSM, yakni Jhonlin Grup dan Tiran Grup.
Jhonlin Group merupakan perusahaan milik Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam . Dia dikenal sebagai Crazy Rich Batulicin.
Andi Syamsuddin Arsyad bin Andi Arsyad sendiri memang lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan pada 1977. Keluarga Haji Isam berasal dari sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan, daerah itu adalah daerah etnis Bugis.
Sementara Tiran Group, merupakan korporasi milik Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Amran Sulaiman lahir di Bone, 27 April 1968.
Harga akuisisi kepemilikan PSM bahkan sudah beredar sebesar Rp605 Miliar beredar di sosial media. Kabar ini disebarkan oleh akun fanbase PSM Makassar @allona.psm.
Akuisisi ini juga disebut akan berbarengan dengan mundurnya Direktur Utama PSM Makassar, Sadiki Aksa dari jabatan yang saat ini dipegangnya.
“Kabarnya PSM diakuisisi Rp605M oleh salah satu pengusaha kaya. Informasi yang beredar sekaligus pamitan pak sadikin yang akan dihadiri oleh suporter PSM,” tulis akun tersebut.
“Buntut dari aksi demonstrasi yang diduga karena adanya masalah finansial akibat adanya penunggakan gaji yang dilakukan pihak manajemen PSM Makassar terhadap pemain,” jelas akun tersebut.
Diketahui kepemilikan PSM Makassar dibawah Bosowa Grup sudah berlangsung sejak 2003 lalu. Saat itu, Erwin Aksa dan Sadikin Aksa yang juga putra Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Grup, mengambil alih pengelolaan PSM dari Reza Ali, sesama pengusaha di Makassar. (*)