‘13 Bom di Jakarta’ Tayang 28 Desember

NUSANTARA1.ID – Mengisi liburan Natal dan Tahun Baru, film ‘13 Bom di Jakarta’ akan tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai 28 Desember 2023. Film garapan Angga Dwimas Sasongko itu pun sudah merilis video trailer resmi keduanya. 

Seperti yang dirili Jawapos.com, video trailer tersebut ditayangkan pada hari ini, Kamis (14/12), melalui akun Instagram @13bomdijakartafilm dan juga di kanal Youtube Visinema Pictures.

Menariknya, trailer kedua dari film ini semakin menampilkan adegan seru, terutama adegan action di dalamnya.

Bacaan Lainnya

Pada trailer kali ini, penonton dibawa untuk masuk ke dalam markas agen rahasia anti terorisme yang disebut Indonesian Counter Terrorism Agency (ICTA) setelah menerima ancaman bom dari kelompok teroris. 

Kondisi kacau terjadi akibat ledakan truk uang dan menyulut ketegangan antar anggota ICTA yang diperankan oleh Rukman Rosadi, Ganindra Bimo dan Putri Ayudya. Ketiganya mengerahkan tim masing-masing untuk memburu kelompok teroris yang dipimpin oleh Arok (Rio Dewanto).

Sayangnya misi penyelidikan tim ICTA berjalan rumit karena mereka dicurigai adanya penyusup di dalam tim. Resistensi para teroris yang militan hingga bentrokan serta baku tembak dari kedua belah pihak berlangsung secara brutal dengan situasi mencekam.

Cuplikan film 13 Bom di Jakarta tampil sangar, intens, dan memacu adrenalin. Sejak awal hingga akhir video, trailer sarat dengan adegan car chase, baku tembak, perkelahian, dan ledakan. 

Selain itu, yang juga menarik perhatian publik adalah set markas ICTA yang terlihat steril, canggih, namun tetap realistis.

“Set markas ICTA dibuat dari nol dan sangat terlihat real. Mulai dari ruang kerja, teknologi, komputer, layar CCTV, dan yang jadi favorit aku, gudang persenjataan,” kata Putri Ayudya dalam keterangannya, Kamis (14/12).

Dia menambahkan, set yang real membuat dirinya jadi lebih fokus saat menjalani proses syuting film 13 Bom di Jakarta.

“Itu ngebantu kita banget untuk betul-betul konsen dengan tugas kita sebagai aktor. Kita merasa dunianya betul-betul sudah jadi, dipersiapkan, dan dibikin custom made sesuai dengan kebutuhan karakter,” kata pemeran Karin itu.

Sutradara Angga Dwimas Sasongko mengatakan, film ini dibuat dengan menghadirkan tontonan action yang realistis. Oleh sebab itu, adegan-adegan dilakukan secara praktikal, termasuk peledakan truk uang yang betul-betul dilakukan di lokasi syuting. 

Sementara itu, Ganindra Bimo menyebut adegan-adegan yang menggunakan practical effect seperti perang, pegang senjata, ledakan dan lain-lain menjadi a whole new experience bagi dirinya.

“Apalagi peran gue sebagai Emil Riyadi, Direktur Kontra Terorisme yang bertanggung jawab dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi lapangan seperti penyergapan teroris. Seru banget punya load action yang besar di tangan gue,” kata Bimo. (*)

Pos terkait