NUSANTARA1.ID – Putra sulung Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan, justru disambut dingin. Jokowi mengaku setelah menyelesaikan masa jabatannya hanya ingin kembali ke Solo, Jawa Tengah.
Usulan Guntur Soekarnoputra bukan tak ada alasan. Dirinya menilai Jokowi pantas menduduki posisi itu. Sementara adiknya, Megawati Soekarnoputri, sebagai Dewan Pembina PDI Perjuangan.
Menanggapi wacana tersebut, Presiden Jokowi mengatakan, setelah tidak lagi menjabat presiden, dirinya akan pulang kampung.
“Belum. Saya mau pensiun pulang ke Solo,” kata Jokowi ketika ditemui usai Upacara HUT Ke-78 TNI di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5/10).
Presiden Jokowi justru mengusulkan generasi yang lebih muda untuk memimpin PDI Perjuangan.
“Banyak yang muda-muda. (Ada) Mbak Puan (Maharani), Mas Prananda (Prabowo),” kata Jokowi, menyebut kedua anak Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Puan Maharani, kelahiran 6 September 1973, diketahui merupakan Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI periode 2019-2024. Prananda Prabowo, kelahiran 23 April 1970, saat ini sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif periode 2019-2024.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa trah keluarga Soekarno masih memiliki posisi yang kuat untuk menjadi ketua umum berikutnya.
“Ini dari bacaan arus bawah yang saya lakukan sebagai Sekjen DPP PDI Perjuangan yang menempatkan Ibu Mega pada suatu posisi yang di dalam sejarah partai itu memang menjadi pengikat,” ujar Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (3/10).
Sebab, kata Hasto, PDI Perjuangan memerlukan figur yang kuat dan memiliki ikatan hingga kader tingkat bawah di masa transisi pemerintahan pada 2024 mendatang. Hasto pun meyakini kriteria tersebut masih dimiliki Megawati dan keluarga.
“Kalau arus bawah tadi yang kami tangkap itu menempatkan keluarga Bung Karno sebagai ideologi, Bung Karno sebagai proklamator, dan Bapak Bangsa, sehingga partai ID itu salah satu strong poinnya itu memang dari Bung Karno,” jelasnya.
Dia menjelaskan, saat ini partai berlambang banteng moncong putih itu masih fokus mempersiapkan diri menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
Adapun pergantian ketua umum PDI Perjuangan akan ditentukan pada Kongres yang baru akan digelar pada 2025.
“Setelah pemilu nanti partai akan melaksanakan Rakernas V dan kemudian Kongres baru akan dilaksanakan pada tahun 2025,” kata Hasto. (*)