Sebanyak 300 Petani Lahannya Diluar Gorontalo Utara, Butuh Subsidi Pupuk

RDP DPRD Gorontalo Utara bersama pihak Produsen, Distributor dan Dinas Pertanian, terkait persoalan pupuk serta dugaan penyelundupan pupuk subsidi yang terjadi beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)
RDP DPRD Gorontalo Utara bersama pihak Produsen, Distributor dan Dinas Pertanian, terkait persoalan pupuk serta dugaan penyelundupan pupuk subsidi yang terjadi beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)

NUSANTARA1.ID – Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran menawarkan konsep subsidi pupuk yang didanai langsung oleh pemerintah daerah. Hal tersebut ditawarkan, guna mengantisipasi masyarakat petani yang nantinya terancam tidak mendapatkan pupuk bersubsidi karena tidak memenuhi regulasi.

Dijelaskan oleh Roni Imran, ada sekitar 300 orang petani yang ada di Kecamatan Tolinggula yang terancam tidak akan mendapatkan pupuk bersubsidi. Alasannya, lahan pertanian yang mereka garap, berada di daerah tetangga yakni Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. 

“Mereka ini tidak memenuhi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang syaratnya CPCL (Survey dan identifikasi calon petani dan calon lokasi),” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Ratusan petani ini domisilinya di Tolinggula, Gorontalo Utara. Sementara lahan mereka di Buol, sehingga mereka tidak mendapatkan pupuk bersubsidi. 

“Kondisi ini juga yang nantinya menjadi peluang dan pemicu geser-menggeser pupuk bersubsidi,” tegasnya usai Rapat Dengar Pendapat, bersama dengan Produsen, Distributor, dan Dinas Pertanian, di Kantor DPRD Gorontalo Utara, Rabu (1/03).

Lanjut kata Roni Imran, untuk mengantisipasi ratusan petani yang terancam tidak mendapatkan pupuk subsidi itu, maka pemerintah daerah harus mengambil solusi yakni pemerintah daerah menyiapkan pupuk non subsidi, dengan mensubsidi pupuk itu untuk masyarakat Tolinggula tersebut. 

“Misalkan kami mendorong bahwa pemerintah daerah harus menyiapkan pupuk non subsidi. Tetapi disubsidi oleh pemerintah daerah, itu solusi terakhir, karena dari distributor dan produsen mereka tidak bisa melayani mereka,” kata Roni Imran.

Masyarakat tersebut, kata Roni Imran, turut berperan dalam pertumbuhan ekonomi daerah, karena hasil panen mereka akan dibawa masuk ke Gorontalo Utara. (*)

Pos terkait