NUSANTARA1.ID -Ada cerita menarik yang diperoleh dari lapak kasur tradisional yang terletak di tepi Jalan Trans Sulawesi, Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Yakni, selalu menyediakan dua stok kasur guna memenuhi keinginan pelanggan.
Kabar ini diperoleh setelah wartawan Nusantara1.id mencoba menyapa penjual di lokasi. Menurut salah seorang penjual kasur tradisional, Rasuna Entu, barang dagangannya tak pernah habis atau dengan kata lain, selalu ada stok.
“Kami selalu menyiapkan dua stok kasur. Kalau salah satunya laku terjual, maka kami kembali memproduksi. Sehingga, setiap ada pelanggan, tak pernah kecewa karena barang habis,” kata Rasuna Entu.
Dirinya lantas menjelaskan bahwa biaya produksi satu kasur normal yakni Rp 70 ribu untuk upah, Rp 120 ribu per karung untuk beli kapuk dan Rp 12 ribu untuk harga kain per meter. Setiap kasur untuk ukuran sedang memakai satu karung kapuk dan 3,2 meter kain.
“Itu tak termasuk bantal. Biasanya untuk kasur ukuran normal, memakai dua set bantal. kalau kasur ukuran kecil hanya menggunakan satu set bantal. Jadi kalau satu karung kapuk itu biasanya akan jadi 2 set atau 4 pasang bantal”, kata Rasuna Entu.
Lalu berapa harganya? Rasuna Entu yang ditemui saat berada di lapaknya menjelaskan, bahwa satu set bantal ukuran normal dijual mulai dari harga Rp 85 ribu hingga Rp150 ribu. Sementara untuk bantal kecil dibanderol Rp 50 ribu. Kasur untuk ukuran normal seharga Rp Rp 750 ribu dan ukuran kecil dijual dengan harga Rp 350 ribu.
Ada yang minat? Silahkan berkunjung ke lapak yang ada di Desa Buhu. (*)