NUSANTARA1.ID – Era modernisasi tak lantas membuat masyarakat asing dengan produk lokal tradisional. Salah satunya kasur dan bantal kapuk. Kasur tradisional ini tetap eksis di tengah gempuran produk-produk modern seperti spring bed.
Ini seperti yang terpantau di Jalan Trans Sulawesi, Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Di kawasan tersebut terdapat 3 gerai yang masih memproduksi dan menjual berbagai macam ukuran kasur dan bantal tradisional dari bahan baku kapuk.
Bagaimana tidak, kasur ini banyak diminati masyarakat, dan di dikenal dapat menyerap panas tubuh sebab terbuat dari bahan alami yakni buah randu. Meskipun spring bed yang menggabungkan pegas dengan lapisan material lainnya, seperti busa, busa memori, latex, dan sebagainya, punya pelanggan tersendiri.
Ditemui Nusantara1.id, Ela Pangalima, salah seorang penjual bantal dan kasur tradisional di daerah itu, mengatakan hingga saat ini tak sedikit masyarakat yang masih meminati dan menggunakan bantal dan kasur tradisional lantaran dinilai tahan lama dan nyaman saat digunakan.
“Walaupun sekarang sudah serba modern, tapi tetap saja masih banyak masyarakat yang mencari dan beli bantal dan kasur kapuk ini. Terlebih untuk orang-orang yang sakit, disarankan untuk pakai, karena kasur ini juga menyerap panas,” katanya.
Ditambahkan oleh Ela Pangalima, tak jarang pula gerainya dikunjungi warga sekitar dan disinggahi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk memesan ataupun membeli bantal dan kasur yang ia jual. Serta-merta hal ini juga yang turut memotivasi dirinya dalam menjalankan usaha yang sudah digeluti lebih dari kurun waktu puluhan tahun lalu.
“Usaha ini sudah lama saya geluti, namun tak pasti dari tahun berapa. Kalau tidak salah waktu itu saja anak-anak, usia remaja dan sekarang saya sudah punya cucu,” kuncinya. (*)