NUSANTARA1.ID – Bertempat di Lobby Presisi II Polda Gorontalo, Kapolda, Irjen Pol. Helmy Santika, S.H.,S.I.K.,M.Si, menerima audiensi dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Rabu (15/3).
Dalam audiensi tersebut, Kapolda turut didampingi para PJU Polda seperti Karo Ops, Dir Pamobvit, Kabid Humas, pejabat sementara Wadir Intelkam dan Kasubdit I Indag Dit Reskrimsus Polda Gorontalo.
Sementara dari pihak PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi sendiri terdiri dari Wilson Eddy Wijaya, selaku Sales Area Manager Sulutgo, Sandi Saryanto, selaku Sales Branch Manager Rayon IV Sulutgo, Afif Wira Pradana, sebagai Branch Manager Rayon V Sulutgo, Arizal Sidiq selaku Pjs Fuel Terminal Gorontalo, serta Agung Fernandes selaku Head Of Elnusa Petrofin.
Selaku pimpinan rombongan, Wilson Eddy Wijaya, mengatakan bahwa selain dalam rangka silaturahmi, kunjungan tersebut juga memberikan informasi tentang penerapan Full Cycle Subsidi Tepat Jenis BBM Tertentu (JBT), di wilayah Provinsi Gorontalo.
“PT Pertamina Patra Niaga Area Sulutgo telah mengimplementasikan Full Cycle Subsidi Tepat atas produk Solar JBT dengan menggunakan QR Code di seluruh SPBU wilayah Provinsi Gorontalo, sejak 14 Maret 2023,” terang Wilson Eddy Wijaya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa PT Pertamina Patra Niaga telah melaksanakan sosialisasi dan implementasi QR Code untuk pembelian BBM Bersubsidi yaitu produk solar JBT. Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 191 tahun 2014, tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM dan Surat Keputusan (SK) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) nomor 04/ P3JBT/BPH Migas/ Kom/2020.
“Untuk wilayah Provinsi Gorontalo, kendaraan yang mendaftar per hari ini sudah 5.204 kendaraan, transaksi Biosolar di Provinsi Gorontalo sekitar 1.200 transaksi. Artinya yang memiliki QR lebih besar empat kali dari pada yang transaksi harian,” jelas Wilson Eddy Wijaya.
Pada kesempatan itu Wilson Eddy Wijaya juga mengungkapkan bahwa kendaraan pribadi mendapatkan maksimal 80 liter per hari. Kendaraan roda empat berpenumpang 120 liter per hari, sedangkan kendaraan roda enam ke atas sebanyak 200 liter per hari.
“Pertamina terus membuka posko registrasi kendaraan untuk membantu dan memudahkan masyarakat mendapatkan QR Code di SPBU,” ungkap Wilson Eddy Wijaya.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa pihaknya dalam hal ini Pertamina, terus memastikan kebutuhan BBM dan LPG termasuk potensi lonjakan selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 H .
Sementara itu dalam kesempatannya, Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Helmy Santika, S.H, S.I.K, M.Si, menyatakan sangat menyambut baik kehadiran Wilson Eddy Wijaya bersama rombongan. Ia berpesan agar PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melakukan mapping permasalahan dalam menerapkan pembatasan pembelian Bahan Bakar Bersubsidi, dengan menerapkan pola Full Circle Subsidi Tepat Jenis BBM Tertentu (JBT) di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo.
“Lakukan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat, karena mungkin banyak yang belum paham. Apabila terjadi permasalahan, agar sudah disiapkan solusi penyelesaiannya. Hindari terjadinya hambatan dalam distribusi sembako akibat penerapannya,” kata Irjen Pol. Helmy Santika, S.H, S.I.K, M.Si.
Lanjut Kapolda Gorontalo juga berpesan agar kejadian di Plumpang tidak terjadi di Gorontalo. Depot pertamina membuat sistem pengamanan yang baik, peralatan yang tersedia untuk menangani apabila terjadi sesuatu, harus dalam kondisi siap, begitupun personelnya. sehingga apabila sesuatu terjadi, maka dapat segera ditangani dan tidak berdampak meluas,” pesan Irjen Pol. Helmy Santika, S.H, S.I.K, M.Si.
Terkait dengan pendistribusian, Kapolda Gorontalo menuturkan bahwa jika terjadi hambatan di lapangan, maka disarankan untuk segera mungkin untuk dilaporkan. Khususnya dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H tahun 2023, Kapolda berpesan agar kebutuhan BBM di wilayah Provinsi Gorontalo tercukupi dengan baik.
“Meski pemudik di wilayah Provinsi Gorontalo tidak sebanyak di Pulau Jawa ataupun Sumatera, namun tetap perhatikan ketersediaan BBM. Jangan sampai hal tersebut justru menjadi pemicu munculnya permasalahan seperti antrian panjang dan lain sebagainya. Silahkan nanti disampaikan saat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral,” tutup Irjen Pol. Helmy Santika, S.H, S.I.K, M.Si.(*)
Rilis