nusantara1.id, GORONTALO – Ketua DPD PAN Gorontalo Utara, Lukman Botutihe menegaskan bahwa etika dalam berpolitik perlu dijunjung tinggi. Alasannya, dalam berpolitik tak ada istilah kawan dan lawan yang abadi.
“Mungkin saya perlu tegaskan bahwa, dalam berpolitik itu tak ada yang abadi, baik itu kawan, maupun lawan. Makanya, etika dalam berpolitik itu perlu dijunjung tinggi,” kata Lukman Botutihe ketika menanggapi masuknya Thariq Modanggu ke Partai Golkar.
Lukman Botutihe kembali menegaskan bahwa ketika Thariq Modanggu menjadi bupati saat ini, bukan seperti sulap yang datang langsung jadi. Namun semuanya ada proses, tidak semudah membalik telapak tangan. Dan dalam proses tersebut ada partai politik yang bergabung dalam sebuah koalisi, ada tim sukses, serta juga ada pendukung yang berjuang demi satu tujuan.
“Ketika Thariq Modanggu bergabung ke Partai Golkar, itu merupakan haknya. Hanya saja, kami selaku partai pendukung dalam suksesi pemilihan kepala daerah lalu, seperti tidak dihargai. Kita saja pimpinan partai tidak dihargai, apalagi rakyat. Apa yang dilakukan oleh seorang Thariq Modanggu bukan menimbulkan simpati, justru sebaliknya antipati yang muncul,” tegasnya.
Bagi Lukman Botutihe, komunikasi politik itu penting, walaupun itu berbeda pilihan. Begitu juga dengan penghargaan itu bukan harus dihargai dengan cara tertentu, komunikasi itu merupakan salah satu penghargaan yang diberikan.
“Baiknya, seorang Thariq Modanggu yang kini telah menjadi Bupati Gorontalo Utara, sadar bahwa posisi yang diperoleh saat ini, ada proses yang dilalui. Sehingga ada baiknya sebelum mengambil keputusan, ada komunikasi yang dibangun, setidaknya kita para pengurus partai yang tergabung dalam koalisi dikumpulkan dan diutarakan maksudnya,” ujarnya.
Lukman Botutihe mencontohkan, seperti Alm. Indra Yasin yang dua kali maju dan terpilih menjadi bupati tidak memegang atau tidak menjadi pimpinan partai. Alm. Indra Yasin semasa hidupnya dalam berpolitik selalu menjaga etika dan sopan santun, serta selalu membangun komunikasi.
“Jika ada 2 orang baik di Gorontalo Utara, maka yang terbaik Alm. Indra Yasin. Itu berarti ada penghargaan yang diberikan dalam sebuah hubungan termasuk dalam berpolitik,” tegasnya.
Lukman Botutihe lantas mempertegas kembali, bahwa soal pilihan itu hak pribadi. Namun yang perlu diingat juga persoalan etika. (*)