Mahasiswa Diajak Lakukan Penelitian Olahraga Unggulan di Gorontalo 

Penjagub Gorontalo, Hamka Hendra Noer saat membuka kegiatan Rembuk Olahraga se-Provinsi Gorontalo, Kamis (8/12/2022). (Foto:Ist/ Diskominfotik)

nusantara1.id, GORONTALO – Mahasiswa diajak untuk melakukan melakukan penelitian terkait jenis olahraga apa yang menjadi keunggulan di Provinsi Gorontalo. Ajakan itu sebagaimana disampaikan Penjagub Gorontalo, Hamka Hendra Noer, kegiatan Rembuk Olahraga se-Provinsi Gorontalo, yang dilaksanakan oleh Dikbudpora Provinsi Gorontalo, di Ballroom Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Kamis (8/12/2022).

Hamka menuturkan, Provinsi Gorontalo punya banyak potensi di bidang olahraga yang memainkan unsur kaki. Namun hipotesis ini menurutnya harus dibantu dengan hasil penelitian mahasiswa.

“Kalau menurut hipotesis saya, Gorontalo itu terampil dalam olahraga yang memainkan unsur kaki. Kalau ada mahasiswa yang sedang bimbingan dengan mengambil judul terkait ini, saya mau membimbing. Sama satu yaitu olahraga yang menggunakan tim,” kata Hamka saat membuka 

Bacaan Lainnya

Keyakinan Hamka ini bukan tanpa alasan. Ia melihat atlet Gorontalo pada ajang olahraga baik ditingkat nasional maupun internasional dari tahun ke tahun, meraih prestasi lebih banyak pada cabang olahraga (cabor) yang menggunakan unsur kaki. Ia mencontohkan pada ajang PON XX tahun 2021 yang digelar di Papua Provinsi Gorontalo berhasil meraih dua emas, satu perak dan dua perunggu, dari empat cabor yakni sepaktakraw, taekwondo, atletik dan muaythai.

“Cabor yang meraih prestasi itu rata – rata menggunakan kaki semua. Ini salah satu alasan memperkuat hipotetis saya. Jadi tolong ibu bapak dosen, hipotesis saya ini bisa dibuktikan. Agar supaya kedepannya kita bisa terus melahirkan atlet – atlet hebat, bukan hanya di Gorontalo tapi harus jadi atlet elit nasional,” tegasnya.

Dalam kegiatan itu pula, Staf Ahli di Kemenpora RI ini juga berpesan kepada KONI Gorontalo, untuk terus mengevaluasi program apa saja yang sudah dilakukan oleh tiap – tiap cabang olahraga. 

Selanjutnya untuk dapat merumuskan kebijakan – kebijakan serta mengimplementasikan, bersinergi dan melakukan kolaborasi antara KONI, cabor dan pemerintah. Karena untuk memajukan olahraga tidak boleh hanya diserahkan kepada pelatih dan atlet itu sendiri.

Adapun peserta dalam kegiatan Rembuk olahraga ini terdiri dari perwakilan OPD terkait, unsur perguruan tinggi dan unsur organisasi olahraga se provinsi dan kabupaten/kota.(*)

Pos terkait