Simak Polemik Tapal Batas Desa di Wonosari-Boalemo

Anggota DPRD Boalemo, Fatkurrohman

nusantara1.id, GORONTALO – Tapal batas antara Desa Pangeya dengan Suka Mulya di Kecamatan Wonosari, Boalemo, diduga bermasalah. Itu lantas membuat anggota DPRD Boalemo, Fatkurrohman, angkat bicara dan meminta pemerintah, khususnya instansi terkait, tegas terkait ini.

Sebab, informasi yang diperoleh dari sejumlah masyarakat dari dua Desa disana, tapal batas tersebut masih juga belum jelas. Sehingga, patut diperhatikan dan ditindaklanjuti bersama, sesegera mungkin.

“Ini keluhan masyarakat yang saya terima, pada waktu saya mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda 2022 ,yang dihadiri Kepala Daerah dan beberapa pejabat di Desa Pangea. Setelah acara tersebut, saya diberitahukan oleh masyarakat. Baik masyarakat Desa Suka Mulya dan Desa Pangea,” kata Fatkurrohman.

Bacaan Lainnya

Intinya kata Wakil Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Dulupi-Wonosari tersebut, masyarakat ingin pemerintah tegas. Ia pun khawatir, jangan sampai ini jadi pemicu konflik disana.

“Dari beberapa persoalan yang diinspirasikan oleh mereka (masyarakat) itu, salah satu yang menurut saya patut dan wajib menjadi atensi kita bersama, yakni terkait batas wilayah Desa tersebut,”ujarnya.

Sementara itu, pendapat berlawanan muncul dari Lukman Amu, selaku Camat Wonosari, justru menyatakan, persoalan tersebut sudah selesai. Sehingga tidak perlu diributkan lagi.

Ia katakan, sudah duduk bersama antara Pemerintah Desa Pangea dan Pemerintah Desa Suka Mulya, guna menentukan batas wilayah tersebut. Selain itu, tokoh-tokoh masyarakat juga ada, mantan Kades, dan para BPD.

“Saya lupa tahun berapa itu, kalau tidak salah 2017, saya mediasi saat itu Pak, sampai turun lapangan dengan para Staf Kantor Camat,”kata dia, membantah.

Dikatakannya, adapun hasil pertemuan saat itu, langsung ditindaklanjuti dengan berita acara. Memang, kata dia, perihal tapal batas tersebut, sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat. Merasa bertanggung jawab, ia pun memediasinya, bersama para Staf Kantor Camat lainnya.

“Supaya ini tidak jadi masalah besar, saya pertemukan untuk duduk bersama. Duduk bersama itu di rumah Kepala Dusun di wilayah perbatasan itu. Nanti untuk berita acaranya itu, saya carikan. Ada itu,”katanya lagi.

“Jadi, saya pikir ini sudah selesai. Kalau ada oknum-oknum yang mempermasalahkan lagi, tinggal kita jelaskan. Mungkin Pak Fatkurrohman juga belum tahu. Begitu juga yang datang sama beliau,” ia menandaskan. (*)

Pos terkait