Krisis Memburuk di Sri Lanka, Begini Kondisi Ratusan WNI 

Puluhan menteri kabinet Sri Lanka mundur berjamaah imbas krisis ekonomi dan politik yang terus memburuk. (Foto: Istimewa/AFP/ISHARA S. KODIKARA)
Puluhan menteri kabinet Sri Lanka mundur berjamaah imbas krisis ekonomi dan politik yang terus memburuk. (Foto: Istimewa/AFP/ISHARA S. KODIKARA)

Nusantara1.id, JAKARTA – Saat ini, Sri Lanka tengah diterjang krisis besar. Ini tentu mengkhawatirkan, mengingat cukup banyak warga negara Indonesia yang berada di negara Asia Selatan itu.    

“Kemlu dan KBRI Kolombo terus melakukan monitoring secara ketat terkait dengan krisis ekonomi di sana,” ujar Direktur Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam konferensi pers rutin secara virtual pada Kamis (07/04/2022) seperti yang dilansir CNN Indonesia.

KBRI juga telah melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi tempat para WNI tinggal. Hasilnya, hingga saat ini tidak ada WNI yang terancam keselamatan maupun kelangsungan hidupnya akibat krisis ekonomi yang berlangsung. Berdasarkan catatan KBRI Colombo, sejauh ini terdapat 232 WNI yang tinggal dan menetap di Sri Lanka. 

Bacaan Lainnya

Sri Lanka terus menghadapi krisis besar mulai dari ekonomi hingga politik karena pinjaman yang melambung hingga salah kaprah mengelola finansial negara yang diperburuk pandemi Covid-19.

Pada Februari lalu, Sri Lanka hanya memiliki cadangan US$2,31 miliar atau sekitar Rp 33 triliun namun harus membayar utang sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun pada 2022.

Krisis valuta asing, lonjakan harga makanan, obat-obatan hingga bahan bakar membuat Sri Lanka semakin terpuruk. Kolombo sampai mengajukan bantuan dana ke IMF.

Kekurangan mata uang asing juga membuat Sri Lanka tak mampu membayar impor penting. Salah satunya bahan bakar yang menyebabkan pemadaman listrik selama 13 jam.

Di tengah kesulitan ekonomi yang mencekik, pemadaman listrik membuat warga semakin menderita. Mereka lalu ramai-ramai turun ke jalan dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Rajapaksa.

Mengantisipasi demonstrasi dan kesulitan yang berlanjut, berbagai langkah antisipasi ditempuh KBRI Colombo. Misalnya kemudahan pelayanan konsuler dan bantuan logistik.

“Kita juga sudah siapkan pasokan logistik bagi WNI yang membutuhkan,” ucap Judha.

KBRI juga menyampaikan himbauan bagi WNi di Sri Lanka untuk selalu berhati-hati, menghindari kerumunan massa, dan melapor jika terjadi situasi darurat. (isa/rds/n1)

 

*) Artikel ini juga telah dipublikasikan oleh CNN Indonesia dengan judul, ‘Kemlu Ungkap Kondisi Ratusan WNI di Sri Lanka Usai Krisis Memburuk’, Kamis, 07 April 2022 – 21.09 WIB

Pos terkait