Marten Taha Beri Apresiasi Bagi Dua Kader KB Berprestasi

NUSANTARA1.ID – Hari Keluarga Nasional (Harganas) menjadi hari bersejarah bagi Kota Gorontalo. Bagaimana tidak, di hari tersebut dua kader Keluarga berencana (KB) yang berprestasi asal Gorontalo meraih penghargaan dari pemerintah Pusat.

Hal tersebut juga mendapat apresiasi dari Walikota Gorontalo, Marten Taha yang juga turut hadir dalam acara puncak peringatan Harganas ke 30, yang dipusatkan di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (6/7).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan P3A Kota Gorontalo Eladona Oktamina Sidiki, menyebutkan kedua kader KB kota gorontalo itu yakni Aulia Rahman sebagai penyuluh Keluarga Berencana (KB) dari kecamatan Kota Barat dan Laila dari PPKBD Kecamatan Dungingi sebagai kader pembina penyuluh keluarga berencana desa atau kelurahan atau kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP). kedua nama tersebut diumumkan bertepatan dengan peringatan puncak Harganas.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah Kota Gorontalo mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat atas keberhasilan penyuluh dan kader itu sendiri yang mempunyai dedikasi dan kinerja yang luar biasa” kata Eladona. 

Selain itu momentum Harganas ini diharapkan dapat menjadi semangat baru bagi semua stakeholder dalam upaya percepatan penanganan stunting secara terstruktur, mengingat Indonesia akan memasuki Bonus Demografi dalam beberapa tahun mendatang. 

“Bonus demografi diperkirakan sekitar tahun 2030 – 2035. tentunya yang akan mendominasi penduduk di wilayah Indonesia ini adalah para generasi muda. makanya perpres 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, bapak presiden sudah menargetkan bahwa untuk seluruh Indonesia turun mencapai 14 persen,” terang Eladona.

Eldona mengungkapkan hasil survei SSGI, menjelaskan bahwa dengan adanya beberapa upaya dilakukan, di tahun 2022 terjadi penurunan signifikan yaitu 7,4 skala poin, angka prevalensi stunting turun menjadi 19,1 persen dari 26.5 persen. Hal tersebut menunjukkan posisi angka stunting di Kota Gorontalo dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan.

“Penanganan yang dilakukan ada dua yaitu secara melalui intervensi gizi dan secara sensitif melalui intervensi masalah lingkungan, perubahan pola hidup masyarakat yang terutama kepada keluarga sasaran yaitu para calon pengantin. Mereka diberikan edukasi, pendampingan lewat program pemerintah kota yang namanya tancap nikah. kepada ibu hamil atau ibu yang memiliki batita maupun balita dilakukan diberikan bantuan asupan gizi yang memadai,” jelasnya.

Dengan mengangkat tema ‘Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju’ Eldona berharap Harganas tahun ini seluruh lapisan baik dari Pemerintah, Akademisi, Media Massa, maupun masyarakat dapat bersatu padu untuk terus berupaya dalam mencegah dan menurunkan angka stunting khususnya di Kota Gorontalo. (*)

Pos terkait