Nusantara1.id, GORONTALO – Sejumlah potensi yang menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) minta digenjot oleh DPRD Kabupaten Gorontalo. Ini terungkap dari rapat lanjutan pembahasan KUA-PPAS 2023, Senin (1/8/2022),
Pelapor Banggar Ali Polapa meskipun, mengapresiasi capaian Dinas Perhubungan, karena dalam melaksanakan target yang ada dari tahun ketahun selalu mencapai target. Namun juga diharapkan di tahun mendatang lebih dimaksimalkan, memang target yang diberikan selalu mendekati bahkan melampaui target itu sendiri.
“Hari ini Dinas perhubungan merupakan OPD tertinggi yang capaian PAD nya sudah lima puluh persen dan capaian itu perlu diapresiasi dan berharap target akhir bisa dilampaui,” jelas Ali.
Lanjut dikatakan Ali, untuk parkir di tepian jalan untuk dimaksimalkan hingga menjadi salah satu potensi PAD, terutama yang dilihat di pasar bisa menjadi sumber PAD.
“Hitung saja satu pasar bisa dua sampai tiga kali seminggu dikali sebulan sudah pasti pendapatannya lumayan, tetapi sayangnya disetor ke pihak ketiga, bukan dinas perhubungan yang memungut biaya parkirnya,” jelas Ali.
Sementara itu Ketua Syam T Ase mengatakan, dari pemaparan sejumlah OPD, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Pemuda dan Olahraga ada potensi-potensi yang bisa digali untuk menaikkan PAD. Mengingat ada juga sejumlah sektor yang biasanya menjadi potensi PAD setiap tahunnya. Tetapi untuk tahun mendatang tidak lagi demikian, sebut saja seperti terminal Limboto yang nanti akan berubah tipe menjadi tipe B, sehingga akan diambil alih provinsi dan tentunya pendapatannya pun masuk ke kas provinsi bukan lagi kas daerah Kabupaten Gorontalo.
“Memang terminal tersebut akan berubah tipe dan mematikan potensi PAD, tetapi ada potensi lain yang bisa digali. Seperti perizinan kenderaan dan uji kenderaan, seperti mobil truck-truk dari pabrik yang masih menggunakan plat nomor B. Sudah seharusnya plat nomor diganti menjadi DM dan bisa dibagi hasil yang bisa mendatangkan pemasukan bagi daerah, apakah itu sudah dipikirkan oleh OPD khan belum,” ungkap Syam.
Dikatakan Syam melalui uji kenderaan dan lainnya bisa menjadi jalan masuk untuk peningkatan PAD, tinggal bagaimana OPD berkreasi dan bukan hanya untuk Dinas Perhubungan tetap dinas lain, termasuk Dinas Peternakan yang target PAD nya hanya Rp 13 juta harus punya inovasi untuk mencari cara potensi yang bisa dikembangkan Dinas Peternakan untuk meningkatkan PAD.
Politisi PPP ini lanjut mengatakan, rapat ketiga membahas KUA-PPAS 2023 bersama TAPD dengan menghadirkan masing-masing OPD untuk membahas materi target pendapatan asli daerah yang menjadi capaian di tahun 2023 nanti.
“Materi rapat pembahasan masih sama seperti agenda sebelumnya, kami meminta penjelasan target pendapatan asli daerah dari masing-masing OPD,” kata Syam.
Syam menyampaikan, OPD diminta mempresentasikan materi mereka baik capaian pendapatan daerah pada tahun sebelumnya dengan target 2023. Penjelasan itu untuk melihat apakah target yang dicapai bisa kembali terealisasi pada tahun mendatang.
“Biar kami ada perbandingan, ada ukuran atau barometer sejauh mana capaian OPD sesuai kemampuan mereka,” ujar Syam.
Syam berpendapat, bahwa secara umum capaian target PAD menurut penilaian Banggar DPRD baru dapat terlihat dari Dinas Perhubungan. Dinas Perhubungan mampu merealisasikan apa yang menjadi target pada induk anggaran 2022.
“Untuk sementara yang kami lihat baru satu OPD yang mampu meraih capaian sesuai target. OPD itu adalah Dinas Perhubungan, sementara yang menunggu apa yang disampaikan,” tutup Syam. (*)